Serba Serbi

Dikenal Sebagai Gelungan Sulinggih, Apa Sebenarnya Makna Ketu di Bali?

da Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti menjelaskan, bahwa sejak dahulu kala sebelum tahun 1960-an, bawa atau ketu (gelungan pendeta)

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
Muput upacara Betara Turun Kabeh di Soring Ambal-Ambal. Oleh Ida Bujangga Sara Sastra: Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti dan Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Istri Satya Lakshmi. 

"Kalau ada nabe yang mencari murid, atau sisya atau nanak, itu namanya Nabe Metanja," tegas ida.

Syarat lainnya, siap dan mau menjadi nabe dari calon nanak.

Sebab seorang nabe berhak menolak sisya atau nanak, apabila nabe tidak berkenan dengan rekam jejak si calon sisya.

 "Ada beberapa syarat lagi, yang  sebenarnya cukup ketat yang harus dimiliki oleh calon nabe," ucap ida rsi.

Untuk itu, seharusnya memang guru nabe ini selain tua atau lingsir dalam usia, juga tua atau lingsir dalam pengetahuan. (*)

Artikel lainnya di Serba Serbi

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved