Berita Tabanan

38 Perwakilan Banjar Adat Beri Suara, Nyoman Surata Terpilih Kembali Jadi Bendesa Adat Bedha Tabanan

Nyoman Surata dinyatakan terpilih setelah ia mendapat suara dari 38 perwakilan Banjar Adat setempat.

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
Suasana saat pemilihan Bendesa Adat Bedha, Tabanan, di Pura Puseh Luhur Bedha, Tabanan, Sabtu 17 April 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Incumbent Bendesa Adat Bedha Tabanan, I Nyoman Surata akhirnya terpilih menjadi Bendesa Adat Bedha 2021-2024 yang dilaksanakan secara aklamasi, Sabtu 17 April 2021 kemarin.

Pengumuman terpilihnya Surata tersebut dilaksanakan di Pura Puseh Luhur Bedha berjalan sesuai rencana.

Nyoman Surata dinyatakan terpilih setelah ia mendapat suara dari 38 perwakilan Banjar Adat setempat.

Dalam pemilihan, dibentuk dalam 3 tempek.

Baca juga: Puskeswan Tabanan Gelar Vaksinasi Rabies di Desa Denbantas Tabanan Besok 19 April 2021

Diantaranya Tempek I mewakili 14 banjar adat, tempek II mewakili 12 banjar adat, dan tempek III mewakili 12 banjar adat.

Menurut Ketua Panitia Pemilihan Bendesa Adat Bedha I Wayan Sujana menjelaskan, pengambilan keputusan pemilihan Bendesa Adat Bedha dilakukan secara musyawarah mufakat.

38 prajuru hadir mewakili aspirasi dari masing-masing banjar adat.

Dia melanjutkan, pemilihan Bendesa Adat Bedha sendiri diawali dengan sejumlah ritual awal.

Kemudian, seluruh tempek yang sudah dibentuk melakukan musyawarah kurang lebih selama 5 menit.

Selanjutnya, hasil musyawarah tersebut disampaikan ke panitia.

"Sesuai tatib, tiga perwakilan dari tempek menyampaikan ke kita (Panitia). Dan ternyata hasilnya tiga tempek ini sepakat, seguyuk, mebriuk, Nyoman Surata (incumbent) kembali ngaturang ayah menjadi Bendesa Adat Bedha," jelasnya sembari menyebutkan selain menyampaikan hasil kesepakatan juga penyampaian beberapa aspirasi.

Setelah proses ini selesai, akan dilanjutkan dengan proses pengukuhan yang rencananya dilaksanakan pada 26 April 2021 mendatang.

Untuk diketahui, sejak proses pendaftaran Calon Bendesa Adat Bedha ini banyak drama yang terjadi.

Mulai dari pemasangan spanduk yang bertuliskan tentang anggaran pendapatan aset Krematorium milik Desa Adat dan sejumlah spanduk yang meminta pihak pemerintahan desa adat transparan soal anggaran.

Baca juga: 4 Hari Pelaksanaan Ops Keselamatan Agung, Polres Tabanan Layangkan 3 Tilang dan 173 Teguran Lisan 

Hal ini menandakan, posisi Bendesa Adat Bedha sendiri banyak yang mengincar.

Sebab, selain mewilayahi 38 Banjar Adat, Desa Adat Bedha juga memiliki aset miliaran rupiah yang bersumber dari LPD dan Krematorium.(*)

Artikel lainnya di Berita Tabanan

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved