Berita Klungkung

Menengok Museum Nyoman Gunarsa di Masa Pandemi, Rawat Peninggalan Leluhur dengan Konsep Taru Pramana

perawatan benda koleksi yang sebagian besar merupakan peninggalan leluhur masyarakat Bali itu, menggunakan konsep taru pramana

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Ny Indrawati Gunarsa sedang menunjukkan perawatan benda koleksi patung klasik dari Bali Utara, yang disimpan di Museum I Nyoman Gunarsa, Minggu (19/4/2021). Patung itu berasal dari abad ke-16. 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Meskipun dalam suasana pandemi, perawatan benda koleksi di Museun Gunarsa tetap menjadi prioritas.

Uniknya, perawatan benda koleksi yang sebagian besar merupakan peninggalan leluhur masyarakat Bali itu, menggunakan konsep taru pramana.

Suara kicau burung masih terdengar, saat memasuki Museum I Nyoman Gunarsa di Dusun Banda, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Minggu 18 April 2021.

Beberapa benda koleksi berupa patung antik, berjejer rapi di aula depan museum.

Baca juga: Anjing Liar Tiba-tiba Serang 4 Warga di Tihingan, Dinas Pertanian Klungkung Ambil Sample Otak Anjing

Sementara di halaman, pepohonan rimbun masih tampak tertata walau saat ini suasana pandemi dan museum masih sepi pengunjung.

Sementara di aula depan, istri dari almarhum maestro I Nyoman Gunarsa, Ny Indrawati Gunarsa  sedang duduk santai.

Ia dengan teliti melihat satu per satu kondisi patung-patung antik, yang rata-rata usianya sudah ratusan tahun.

Di sekitarnya beberapa orang pegawai museum, juga tengah merapikan benda koleksi.

" Seorang I Nyoman Gunarsa mengabdikan hidupnya untuk museum ini. Disini semua tersimpan dengan rapi, bukti peradaban dan akar budaya masyarakat Bali.

Beliau ingin mengabadikan itu semua, agar anak cucu kita nantinya juga tau bagaimana luar biasa peninggalan leluhurnya," ungkap Indrawati Gunarsa.

Ia pun ikut tertarik menanggapi, banyaknya masyarakat yang saat ini keliru menafsirkan masyarakat Bali. Baik dari sisi budaya maupun agama, hingga kerap menyebabkan kekisruhan di media sosial.

" Jangan banyak bicara tentang Bali, kalau belum berkunjung ke Museum Klasik Bali I Nyoman Gunarsa.  Disini tersimpan bukti peradaban masyarakat Bali," tegas Indrawati Gunarsa sembari tersenyum.

Ia juga menceritakan, sejak awal seorang maestro I Nyomam Gunarsa tidak berorientasi pada bisnis semata untuk museumnya.

Berbeda dengan museum lainnya di Bali yang memiliki galeri untuk menjajakan benda seni, di Museum I Nyoman Gunarsa hal itu tidak ada.

Baca juga: Persentase Kemiskinan di Klungkung Tertinggi No 3 di Bali, DPRD Klungkung Minta Hal Ini

Sehingga meskipun situasi pandemi, Museum Gunarsa tetap buka dan perawatan terhadap benda koleksi juga tetap dilakukan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved