Berita Klungkung
Menengok Museum Nyoman Gunarsa di Masa Pandemi, Rawat Peninggalan Leluhur dengan Konsep Taru Pramana
perawatan benda koleksi yang sebagian besar merupakan peninggalan leluhur masyarakat Bali itu, menggunakan konsep taru pramana
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Ny Indrawati Gunarsa sedang menunjukkan perawatan benda koleksi patung klasik dari Bali Utara, yang disimpan di Museum I Nyoman Gunarsa, Minggu (19/4/2021). Patung itu berasal dari abad ke-16.
Wayang Kulit tersebut didapatkannya dari keturunan Dalang Buricek di Gelgel.
Almahum Gunarsa membeli benda pusaka tersebut seharga 150 juta pada tahun 1990.
Selain itu ada juga ider-ider (kain) sepanjang 30 meter, dengan motif seni lukis klasik Kamasan.
Ider-ider tersebut didapatnya di Pura Bale Batur Kamasan dan dibuat pada abad ke 17-18 Masehi.
Termasuk patung singa dari kayu nangka, peninggalan kerajaan Buleleng.
Patung peninggalan Gusti Ngurah Panji Sakti, pendiri kerajaan Buleleng tersebut diperkirakan dibuat di abad ke-16. (*)
Artikel lainnya di Berita Klungkung