Berita Badung
Pemasangan GeNose di Objek Wisata, Diskes Badung Sebut Regulasinya Belum Dibahas
Dinas Kesehatan Kabupaten Badung mengakui belum melakukan pembahasan terkait regulasi pemasangan GeNose di beberapa objek wisata yang ada di Badung.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Dinas Kesehatan Kabupaten Badung mengakui belum melakukan pembahasan terkait regulasi pemasangan GeNose di beberapa objek wisata yang ada di Badung.
Namun pihaknya mengatakan setelah alat terpasang barulah Dinas Kesehatan memberikan pendampingan.
“Jadi kami di Dinas Kesehatan Kabupaten Badung sudah diinstruksikan oleh bapak sekda untuk mendampingi ketika nanti pemasangan alatnya,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Badung dr Nyoman Gunarta Selasa 20 April 2021.
Pihaknya mengatakan pengadaan GeNose tersebut tidak langsung dilakukan oleh Pemkab Badung.
Pengadaan alat tersebut masih dilakukan oleh pihak ketiga.
“Sekarang kan baru proses pengadaan dan belum terpasang. Namun kita yakini pasti banyak pertanyaan kalau nanti pengunjung reaktif ke mana akan dibawa,” kata Gunarta.
Baca juga: Enam Objek Wisata di Badung Akan Gunakan GeNose ke Pengunjung untuk Mendeteksi Covid-19
Baca juga: Selama 3 Hari, 1.456 Orang Manfaatkan Pelayanan GeNose C-19 di Bandara Ngurah Rai Bali
Disebutkan terkait regulasi penggunaan GeNose tersebut belum sempat dilakukan pembahasan kembali.
Namun pihaknya mengakui penggunaan GeNose tersebut tidak jauh beda dengan swab antigen.
Dijelaskan setelah seseorang menjalani swab antigen kemudian dilanjutkan dengan swab PCR dan jika positif covid-19 akan langsung dikarantina.
“Sampai saat ini kan Badung masih memberlakukan hotel untuk tempat karantina. Saya rasa itu nanti bisa diperpanjang untuk digunakan,” ungkapnya sembari mengatakan kita lihat nanti bagaimana regulasi dari pimpinan.
Kendati demikian, Dokter asal Desa Sibang Gede itu mengatakan, di aturan baru untuk karantina sekarang bisa dilakukan secara mandiri.
Semua itu bergantung pada kelayakan desa sebagai tempat karantina.
Baca juga: GeNose Mulai Diterapkan Jumat 9 April 2021, Bandara Ngurah Rai Bali Siapkan 8 Bilik dan 8 Alat
“Kalau penduduknya padat tetap tidak bisa dilakukan, namun mungkin akan dilakukan pembahasan kembali oleh Bapak Sekda. Coba tunggu dulu setelah alat itu datang,” ucapnya.
Disinggung mengenai alat GeNose untuk mendeteksi covid-19, mantan dirut RSD Mangusada Badung itu mengatakan untuk GeNose sensitivitasnya untuk mendeteksi covid-19 sudah di atas 95 persen.
Sehingga kalau pengunjung positif saat pemeriksaan GeNose, kemungkinan besar akan positif Covid-19.
“Makanya untuk itu, kita di Dinas Kesehatan Badung kan wajib tahu, ke mana akan dibawa jika adanya pengunjung yang positif. Kita tunggu pembahasannya nanti ya, nanti saya infokan,” tungkas Gunarta.
Baca juga: Harga Lebih Murah dan Tidak Sakit, Aisyah Pilih GeNose C-19 di Bandara Ngurah Rai Bali
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Badung kini akan menggunakan GeNose di sejumlah objek wisata.
Alat pendeteksi Covid-19 buatan dalam negeri itu pun rencananya akan dipasang di enam Objek Wisata yakni Pura Uluwatu, Pantai Pandawa, Pantai Labuan Sait, Pura Taman Ayun, Sangeh dan Air terjun Nung-nung.
Setelah terpasang, alat ini nantinya akan ditujukan kepada wisatawan baik dari mancanegara maupun domestik.
Tujuannya tidak lain untuk mendeteksi dini kondisi kesehatan wisatawan yang akan berkunjung.
Plt Kadis Pariwisata (Dispar) Badung Cokorda Raka Darmawan mengakui hal tersebut.
Pemasangan GeNose itu pun atas arahan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan akan dipasang di beberapa objek wisata di Gumi Keris.
“Jadi nanti GeNose akan dipasang di beberapa obyek wisata yang telah bekerja sama dengan Pemkab Badung, atau yang sudah masuk Daya Tarik Wisata (DTW),” ujarnya. (*)
Berita lainnya di Pemasangan GenoSe