Serba Serbi

Ini Makna Tamiang yang Biasanya Dihaturkan Umat Hindu Bali Saat Hari Raya Kuningan

Setiap hari suci Kuningan memang menggunakan sarana tamiang. Tamiang adalah simbol kekuatan untuk menjaga hal-hal yang negatif

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
ilustrasi - Tamiang dan gantungan yang biasa dipakai sarana saat hari Raya Kuningan 

Umat Hindu sangat meyakini bahwa Ida Bhatara Wisnu, sebagai bagian dari Tri Murti yang berfungsi sebagai pemelihara alam semesta beserta isinya.

 Maka pada hari suci ini, para umat Hindu meyakini dengan mempersembahkan sesaji atau upakara minimal canang asebit sari atau sakasidan (sekemampuan).

"Sehubungan dengan itu, luangkanlah waktu sejenak untuk menghaturkan sembah bakti kehadapan Ida Bhatara Wisnu. Agar beliau selalu melindungi, memelihara dan mengayomi umatnya  sehingga memperoleh anugerah shanti dan jagadhita dalam mengarungi hidup dan kehidupan sebagai umat manusia," jelas pemangku asli Bon Dalem ini.

Di sini berlaku konsep doa dan usaha, selalu meluangkan waktu untuk bersembahyang memuja dan memuji keagungan-Nya sebagai sang pemelihara agar melimpahkan rahmat dan karunia - Nya pada umat manusia sehingga mencapai kesejahteraan hidup.

Di samping itu juga, sebagai umat Hindu  berusaha dengan sungguh- sungguh melaksanakan swadharma masing- masing sebagai tatanan menjalankan kewajiban masing-mading sehingga memperoleh hasil sesuai dengan harapan karena atas waranugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa selaku pemelihara yang dalam hal ini bermanifestasi sebagai Ida Bhatara Wisnu.

"Maka dengan itu, dapat dikatakan bahwa hidup sebagai umat Hindu harus selalu menjalankan doa dan usaha. Sebab tanpa disertai dengan usaha nyata sebagai umat manusia tidak ada artinya," tegasnya.

Demikian juga usaha tanpa doa akan sia-sia.

 "Oleh karena itu, wajib kita sebagai umat Hindu selalu melaksanakan dua hal ini secara sinergi," imbuhnya.

Maka akan terwujud sesuai dengan tujuan agama Hindu yaitu mencapai "Moksartam Jagadhita Ya Ca Iti Dharma", mencapai kebahagiaan lahir dan batin.

Baik di dunia, maupun di akhirat berdasarkan ajaran kebenaran.

Baca juga: Ucapan Hari Raya Galungan 14 April dan Kuningan 24 April 2021, Menggunakan Bahasa Bali dan Artinya

"Hal ini mengindikasikan bahwa pada hari suci Buda Paing Kuningan wajib hukumnya para umat Hindu memuja dan memuji keagungan beliau sebagai Sang Pemelihara alam beserta isinya," tegasnya.

Menurut lontar Sundarigama, bahwa umat Hindu wajib menghaturkan sembah bakti kepada Ida Bhatara yang malingga dan malinggih di pura paibon sebagai wujud nyata ucapan syukur dan terimakasih atas limpahan rahmat dan karunia - Nya sehingga memperoleh kesejahteraan, kemakmuran, dan keharmonisan hidup dan kehidupan sebagai umat manusia. (*)

Artikel lainnya di Serba Serbi

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved