Berita Klungkung
11.553 Peserta Mandiri BPJS Kesehatan di Klungkung Menunggak Iuran
Berdasarkan data terakhir, terdapat 11.553 peserta BPJS Kesehatan mandiri di Klungkung yang masih menunggak iuran.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Masa pandemi, berkontribusi terhadap tunggakan peserta mandiri JKN-KIS BPJS Kesehatan mandiri di Klungkung.
Berdasarkan data terakhir, terdapat 11.553 peserta BPJS Kesehatan mandiri yang masih menunggak iuran.
"Tingginya tunggakan iuran ini salah satunya akibat dampak pandemi Covid-19. Sehingga mereka sedang tertimpa kesulitan ekonomi, sulit mencari kerja, di satu sisi banyak karyawan yang dirumahkan," ujar Kepala BPJS Cabang Bali Timur, Endang Triana Simanjuntak, Minggu 25 April 2021.
Ia menjelaskan secara detiil, total tunggakan di Kabupaten Klungkung mencapai 11.553 peserta, terdiri dari kelas I sebanyak 2.792 peserta, kelas II 2.910 peserta, dan kelas III 5.851 peserta.
Meskipun demikian, BPJS tetap meminta kepada para peserta yang menunggak iuran untuk membayar.
Karena jika tidak dibayar, maka akan dikenakan denda sebesar 5 persen, denda ini lebih besar dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 2,5 persen.
Baca juga: Tahapan Pilkel Serentak 2021 di Klungkung Dimulai, Tercatat 11 Desa Akan Gelar Pemilihan
Baca juga: Cerita Made Muliadi Saat Bantu Korban Kecelakaan di Tukad Jinah Klungkung: Saya Gemetar Lihat Korban
" Perubahan persentase denda tersebut sudah diatur dalam Pasal 42 Perpres 64 Tahun 2020," jelasnya.
Sementara ada juga delapan badan usaha di Klungkung masih menunggak iuran iuran Jaminan Kesehatan Nasional– Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) per Maret 2021.
Akibatnya ada sejumlah 489 orang yang terdiri dari pekerja dan keluarganya tidak mendapatkan layanan BPJS Kesehatan.
"Delapan badan usaha itu terdampak Covid-19 dan tutup sementara waktu hingga tidak mampu membayar iuran kepesertaan JKN-KIS para pegawainya," ujar Endang Triana Simanjuntak, Jumat, 23 April 2021 lalu.
Agar para pegawai dan anggota keluarga pegawai dapat kembali mendapatkan layanan JKN-KIS, total iuran kepesertaan JKN-KIS yang harus dibayarkan delapan badan usaha itu per Maret 2021 sebanyak Rp 39.791.620
Suwirta Kunjungi Faskes Terkait Pemanfaatan Digitalisasi
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengunjungi sejumlah pusat pelayanan kesehatan di wilayah kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Bali, Kamis 22 April 2021.
Kegiatan ini dilakukan guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat serta percepatan pelayanan kesehatan melalui pemanfaatan digitalisasi.
Tempat yang dikunjungi di antaranya Puskesmas Banjarangkan I di desa Tusan dan Puskesmas Banjarangkan II di Dusun Losan, Desa Takmung.
" Kegiatan itu untuk meningkatkan pelayanan masing masing Ibapp sehingga preventif dan promotif bisa dilakukan dengan baik. Karena di puskesmas kalau pelayanan sudah baik, maka kuratif akan bisa dikurangi yang berarti masyarakat akan sehat."
"Selain itu di zaman digitalisasi semua petugas puskesmas supaya beradaptasi menggunakan berbagai program database seperti e-Resep, e- Rekam Medik dan e-Antre, yang semua aplikasi tersebut bisa dikoneksikan menjadi satu sehingga bisa dikontrol dengan lebih mudah dan efisien," Ujar Bupati Suwirta, Jumat 23 April 2021.
Dalam pantauannya di setiap puskesmas, Bupati Suwirta menyempatkan diri mencoba sistem rujukan pada program database dari BPJS Kesehatan.
Bupati Suwirta mengeluhkan selama ini proses rujukan dari puskesmas malah diarahkan ke rumah sakit swasta bukan ke RSUD Klungkung.
Menurutnya, hal ini tidak baik dan merugikan Pemerintah Daerah, padahal Pemda telah mengeluarkan dana yang cukup besar untuk program UHC BPJS.
Atas kondisi tersebut melalui sambungan telepon, Bupati Suwirta bahkan secara langsung memprotes Kepala BPJS Kesehatan Klungkung.
Menurutnya rujukan dari puskesmas bisa langsung ke RSUD Klungkung yang memiliki alat kesehatan dan dokter yang lebih lengkap.
Mendapat protes dari orang nomor satu di Klungkung, Kepala BPJS Kesehatan Klungkung lantas berjanji untuk mengubah sistem rujukan tersebut.
Selain melakukan uji coba sistem rujukan pada program database BPJS, Bupati Suwirta juga mendorong dimulainya penerapan konsep pengurangan pemakaian kertas atau paperless dengan sistem digitalisasi.
Dengan konsep ini diharapkan database pasien akan lebih aman, mudah diakses dan efisien.
Untuk memastikan sarana prasarana penunjang pelayanan berjalan baik, Bupati Suwirta keliling area Puskesmas untuk memastikan pelayanan yang maksimal.
Di Puskesmas Banjarangkan I, Desa Tusan, Bupati mendapati jalanan di depan Puskesmas yang crowded akibat bahu jalan digunakan sebagai parkir pengunjung dan petugas.
Atas dasar tersebut Bupati Suwirta meginstruksikan untuk menata ulang pagar depan puskesmas sehingga parkir kendaraan bisa lebih masuk ke area puskesmas dan tidak memenuhi jalan raya.
Selain itu diusulkan pula pembangunan gedung persalinan pada puskesmas yang terletak bersebelahan dengan Pasar Desa Tusan ini.
Menjelang penerapan sistem Global Budgeting, Bupati Suwirta meminta seluruh petugas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di lapangan dan lebih cekatan dalam pengoperasian perangkat gadget dan program database.
"Dalam penerapan Global Budgeting pada tahun 2022 nanti akan berbeda sekali, di mana anggaran akan diberikan dan kita berupaya bagaimana masyarakat sehat sehingga dana tidak sampai habis apalagi sampai minus."
"Pada Global Budgeting nanti pelayanan kesehatan akan dikatakan berhasil jika jumlah warga sakit sedikit. Ke depan petugas puskesmas beserta dokter akan lebih banyak turun ke masyarakat untuk mensosialisasikan mengontrol kesehatan warga," ungkapnya. (*)
Berita lainnya di Berita Klungkung