Berita Bali

Usir Kebosanan Anak Penderita Kanker yang Sedang Berobat,Tim Medis RSUP Sanglah Hibur dengan Dongeng

beberapa tim medis dan pengelola Yayasan Mc. Moran untuk melakukan kegiatan berdongeng ketika pasien anak-anak kanker sedang jenuh menjalani

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
Tim medis RSUP Sanglah dan pengelola Yayasan Mc. Moran ketika melakukan kegiatan berdongeng pada pasien anak-anak penderita kanker. 

Dan tujuan diadakannya kegiatan berdongeng dan terapi bermain adalah untuk menghibur anak-anak yang jenuh ketika melakukan perawatan kankernya.

Terlebih pada pasien anak yang baru saja melakukan perawatan agar tidak cemas.

Selain itu, juga pendekatan ini juga bertujuan agar ketika anak menjalankan perawatan menjadi kooperatif dengan perawat atau dokter yang merawatnya.

"Tujuan dongeng ini adalah untuk anak-anak disini yang dirawat kan banyak yang bosan. Yang baru-baru dirawat biasanya cemas dia makanya diruangan kita berikan terapi bermain, seperti mendongeng, mewarnai. Agar Mengurangi kecemasan dan kebosanan pada anak.

Dan ketika kita memberikan perawatan pada anak-anak agar anak bisa kooperatif dan bisa lebih dekat dengan kita.

Yang disampaikan disini biasanya dongeng yang bersifat motifasi supaya bersemangat dan kuat ketika menjalani pengobatan dan tidak cemas," paparnya.

Ketika sesi dongeng dilakukan, anak-anak tampak sangat bersemangat dan senang, saat beberapa perawat memberikan pertanyaan.

Terlebih diakhir pembacaan dongeng, anak-anak diberikan bingkisan yang isinya susu, biskuit dan beberapa roti yang boleh dikonsumsi oleh pasien anak-anak.

Dan terkait dengan hiburan membaca dongeng ini, Murdani berharap kedepannya agar semua perawat bisa lebih memperhatikan psikologis anak-anak yang dirawat.

Dan membuat anak-anak tersebut merasa dekat dengan perawat. Supaya anak-anak tidak cemas dan memudahkan tim medis untuk memberikan perawatan.

"Harapan kedepannya semoga semua perawat anak lebih memperhatikan psikologis anak-anak yang dirawat. Tidak hanya memberikan perawatan rutinitas itu saja namun juga memperhatikan psikologis anak-anak.

Baca juga: Begini Penanganan Pasien Terlantar di RSUP Sanglah, Tak Punya Identitas hingga Tak Punya Keluarga

Seperti dengan anak yang baru kan otomatis masih cemas, dan kita harus mendekatkan diri dengan anak tersebut agar ia tidak takut lagi dan menerima pengobatan selanjutnya.

Karena proses kemoterapi memang cukup panjang pengobatannya. Intinya buat anak agar dekat dengan kita selaku perawat," tutupnya.(*)

Artikel lainnya di Berita Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved