Berita Gianyar

PAD di Bawah Rp100 M, Pemkab Gianyar Tiadakan Bansos, Termasuk Ngaben

Pemkab Gianyar tidak melarang masyarakat  Kabupaten Gianyar nuntuk melaksanakan upacara ngaben massal tahun ini.

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Bupati Gianyar, Made Mahayastra saat ditemui awak media 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pemkab Gianyar tidak melarang masyarakat  Kabupaten Gianyar nuntuk melaksanakan upacara ngaben massal tahun ini.

Namun pemerintah tidak bisa memberikan bantuan dana ngaben, untuk desa adat yang melaksanakannya.

Kondisi tersebut tak terlepas dari kritisnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Gianyar. 

Di mana per April, seharusnya PAD sudah menyentuh Rp400 miliar, namun saat ini masih di bawah Rp100 miliar. 

Bupati Gianyar, Made Mahayastra, Jumat 30 April 2021 meminta permakluman pada masyarakat, bahwa tahun ini pihaknya tidak bisa memberikan bantuan ngaben untuk masyarakat adat. 

Baca juga: Pemuda 15 Tahun di Payangan Gianyar Bunuh Diri, Tinggalkan Surat dan Pesan Ini pada Sang Ayah

"Mohon dimaklumi dan kami sudah sampaikan di desa-desa adat, di hadapan seluruh bendesa, tokoh masyarakat, bahwa APBD Kabupaten Gianyar saat ini sedang sulit," ujarnya.

Bahkan, kata Mahayastra, bantuan yang ditiadakan bukan hanya dalam hal ngaben.

Namun hampir semua proposal yang dibuat masyarakat, tidak bisa ia realisasikan.

"Hampir seluruh bansos, termasuk bantuan karya. Proposal yang dibuat masyarakat, yang dijembatani oleh DPRD, kemungkinan besar kita tidak bisa realisikan," ujarnya. 

Baca juga: Hari Ini Komang Ayu Dimakamkan di Pemakaman Desa Adat Siangan Gianyar

Politikus PDIP asal Payangan tersebut menyebutkan, hal tersebut karena pendapatan Pemkab Gianyar sangat jauh merosot.

Di mana kata dia, April ini, seharusnya APBD Gianyar sudah masuk Rp400 miliar.

Namun faktanya sampai saat ini masih di bahwa Rp100 miliar.

Kondisi itu tak terlepas dari matinya sektor pariwisata, yang selama ini menjadi sumber kekayaan Gianyar. 

"Karena memang, keterbatasan dari sisi pendapatan daerah, yang mestinya di April ini kalau dalam keadaan normal, kita sudah tembus di angka Rp400 miliar, sekarang ini masih di bawah Rp100 miliar," ujarnya.

Baca juga: Musim Panas Tiba, DLHK Gianyar Antisipasi Kebakaran di TPA Temesi, Sopir Truk Dilarang Merokok

Karena itu, dengan pendapatan yang sedikit ini, pihaknya lebih memfokuskan uang yang dimiliki pemerintah untuk jalannya pemerintahan, dan untuk menjalankan program prioritas seperti bantuan kesehatan gratis untuk masyarakat dan program angkutan siswa gratis. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved