Berita Gianyar
Pohon Sancang Wijaya Tedung Terbaik dalam Pamnas Bonsai Gianyar 2021, Begini Proses Penilaiannya
Pohon Sancang Wijaya Tedung Terbaik dalam Pamnas Bonsai Gianyar 2021, Begini Proses Penilaiannya
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pohon sancang dengan gaya naturalis terpilih sebagai pohon terbaik dari 912 pohon bonsai yang dipamerkan dalam Pamnas Bonsai Gianyar 2021 yang digelar PPBI Gianyar dan Pemkab Gianyar di Alun-alun Gianyar.
Bonsai sancang tersebut merupakan milik warga Bangli bernama Wijaya Tedung.
Ketua Panitia Pamnas Bonsai Gianyar 2021, I Wayan Arthana menjelaskan mekanisme penilaian sehingga bonsai milik Wijaya Tedung tersebut ditetapkan sebagai pohon bonsai terbaik.
Arthana mengatakan, dalam pameran ini ada enam kelas pohon yakni, kelas prospek, mame, regional, madya, utama dan bintang.
Sebelum mengerucut pada yang terbaik, kata dia, masing-masing pohon yang mendapat bendera merah atau kategori baik di kelasnya dikumpulkan.
Setelah itu, selanjutnya akan dicari best 10 di kelas tersebut.
Lalu dikerucutkan kembali pada masing-masing kelas untuk mencari satu pohon sebagai the best in class.
Baca juga: PAD di Bawah Rp100 M, Pemkab Gianyar Tiadakan Bansos, Termasuk Ngaben
"Dari masing-masing best in class ini diadu untuk mendapatkan best in show atau yang terbaik dari semuanya. Sebetulnya yang mendapat best in show ini tidak mesti dari kelas bintang (kelas tertinggi dalam bonsai). Tapi kebetulan di sini yang dapat adalah kelas bintang. Pohonnya sancang," ujarnya, Jumat 30 April 2021.
Dia menjelaskan, tidak tertutup kemungkinan bonsai kelas bintang kalah dari pohon kelas di bawahnya.
Sebab, dalam penilaian ada empat aspek, antara lain penampilan yakni ketika dilihat, pohonnya tampak mempesona.
Kemudian gerak dasar, liukan batangnya indah dipandang, atau jika pohonnya tegak terlihat gagah.
Setelah itu, kematangan pohon terlihat dari susunan ranting.
Baca juga: Mengenang Bharada Komang Wira, Pernah Kerja di Gudang Indomaret Gianyar, Baru 3 Bulan Tugas di Papua
"Pohon terdiri dari batang, cabang, anak cabang, ranting dan seterusnya. Pohon matang paling tidak dapat dilihat sampai cucu ranting," ujar Artana.
Selain itu, aspek yang membuat pohon itu juga layak menjadi juara adalah keserasian.
Artinya, pohon dilihat secara utuh, bukan hanya dari segi fisik, tetapi juga sampai ke ketebalan/ketipisan, kepanjangan pot.
"Ada yag cocok memakai kotak, oval, bulat dan pot tinggi. Contoh, kalau gaya air terjun, potnya pasti tinggi. Kalau di alam dia hidup di jurang mengikuti arah sinar.
Cara tanam juga perlu diperhatikan. Ada yang perlu agak ke pinggir, di tengah atau disebut tajuk tanam. Jadi, pohon yang juara tersebut telah memenuhi semua kriteria tersebut," ujarnya. (*)