Corona di Bali
Penyintas Varian Baru Covid-19 di Bali Diduga Terpapar dari Pasien WNA
ia menyampaikan satu pasien yang sembuh (penyintas) itu merupakan tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit yang ada di Bali dan telah dilakukan
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Kontak tracing terhadap dua pasien yang terkonfirmasi positif varian baru Covid-19 di Bali telah dilakukan, dan didapatkan sebanyak 25 orang melakukan kontak erat dengan keduanya.
Dan hasil tes dari ke-25 orang tersebut sudah keluar dan dinyatakan negatif seluruhnya.
"Seluruhnya dinyatakan negatif. Yang satu pasien tracing terhadap 12 orang, dan satunya lagi 13 orang. Jadi total ada 25 orang yang kontak erat baik yang satu sembuh maupun yang pasien meninggal," ujar Sekretaris Satgas Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, Sabtu 8 Mei 2021 usai menghadiri kegiatan di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung.
Lebih lanjut ia menyampaikan satu pasien yang sembuh (penyintas) itu merupakan tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit yang ada di Bali dan telah dilakukan tracing kontak erat, baik pada teman-teman di tempat kerjanya maupun keluarganya.
Baca juga: Wagub Ungkap Hasil Tracing yang Pernah Kontak dengan Pasien Varian Baru Corona di Bali Semua Negatif
Yang satu pasien meninggal itu bukan seorang pegawai dan jarang keluar rumah tetapi ada indikasi penularan justru dari keluarga dekatnya beraktivitas di luar rumah lalu datang kerumah yang bersangkutan kemudian menularkan kepada beliau (pasien meninggal karena varian baru Covid-19).
"Informasi yang kami dengar dan press conference resmi dari Pak Gubernur Bali kebetulan pasien yang meninggal itu belum divaksinasi Covid-19. Sedangkan yang sembuh itu sudah divaksinasi sampai tahap kedua karena dia merupakan tenaga kesehatan," jelasnya.
Kabar baiknya menurut Made Rentin selain sesungguhnya disamping masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, hasil tracing kontak erat kedua pasien itu seluruhnya telah dinyatakan negatif.
Dan dari informasi pihakna mendapatkan bahwa mereka sesungguhnya tidak ada riwayat perjalanan keluar Bali.
"Mereka sesungguhnya tidak ada riwayat perjalanan. Yang perlu diantisipasi yang sedang dikaji tim Kementerian Kesehatan kemarin menerima kunjungan Pak Menteri Kesehatan dengan tim nya datang.
Salah satu tujuannya datang ke Bali adalah untuk menelusuri rekam jejak dari yang sempat positif tenaga kesehatan itu," papar Made Rentin.
"Dan dimungkinkan atau patut diduga yang bersangkutan sempat merawat Warga Negara Asing yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Bali. Karena yang bersangkutan salah satu tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan Covid-19.
Mungkin ada indikasi saat merawat pasien WNA yang positif itu disana tertular.
Astungkara nya yang bersangkutan sembuh setelah di flashback, dikroscek riwayat rekam kesehatan yang bersangkutan sudah melaksanakan vaksinasi tahap kedua," sambungnya.
Menurut Made Rentin, ini membuktikan penting dan urgent nya vaksinasi itu terhadap kondisi tubuh disaat sekarang, tetapi vaksin tidak segala-galanya apalagi setelah mendengar ahli epidemiologi menceritakan bahwa vaksin itu hanya memiliki tingkat akurasi 65 persen.
Baca juga: 85 Penderita Skizofrenia di Denpasar Ikut Vaksinasi Covid-19
Oleh karena itu disisi lain protokol kesehatan menjadi hal yang wajib untuk diterapkan.
"Kalau minjam istilah Pak Gubernur Bali, protokol kesehatan harga mati dan itu harus kita taati bersama-sama," tegasnya.(*)
Artikel lainnya di Corona di Bali