Film
Kisah Perjuangan Yu Mas Menjadi Penari Hebat Diceritakan dalam Film Lampah Solah
“Film ini kami persembahkan kepada para penari dalam memperingati Hari Tari Sedunia yang diperingati setiap tanggal 29 April,” kata Rahma
Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Rabu 12 Mei 2021, film pendek ‘Lampah Solah’ tayang perdana di Dharmanegara Alaya, Denpasar, Bali.
Film pendek yang berjudul ‘Lampah Solah’ merupakan ide atau gagasan dari Sanggar Pancer Langit.
Pendiri Yayasan Pancer Langit sekaligus penanggung jawab film, Anak Agung Gede Agung Rahma Putra mengatakan, film Lampah Solah menceritakan tentang proses perjalanan seseorang menjadi seorang penari.
“Film ini kami persembahkan kepada para penari dalam memperingati Hari Tari Sedunia yang diperingati setiap tanggal 29 April,” kata Rahma.
Baca juga: Puja Astawa dan Dewi Pradewi Rilis Film Dua Sisi Tanpa Biaya Produksi, Kupas Stigma Negatif Tatto
Film ini mengangkat proses mendidik atau mengajarkan seorang penari dalam menerima latihan hingga menjadi penari yang baik.
Dari peran Yu Mas yang menggambarkan perjalanan seorang penari kecil yang dihadang banyak kesulitan yang menimpanya.
“Pesan yang disampaikan dalam film ini, menjadi seorang penari bukan hanya sekedar melentikkan atau menggetarkan jari jemari, namun penari membutuhkan proses panjang untuk menghidupkan maupun membawakan sebuah tarian yang akan ditarikan,” katanya.
Perempuan dalam tokoh film ini Yu Mas yang diperankan Ni Putu Arditha Cahya Maharani ingin meneruskan mimpi ibunya jadi penari hebat.
Ada rasa sakit, sedih, masalah yang ia hadapi untuk mencapai tujuan.
Ia berlatih menari di bawah bimbingan Guru yang diperankan Ida Ayu Suarningsih, dan sempat sedih karena ia gagal saat seleksi.
Namun, ia akhirnya mendapat kesempatan untuk tampil.
Dalam perjalanan menuju lokasi pentas, ia terjatuh dan bermimpi bertemu ibunya yang memberikan dorongan semangat untuk menjadi penari.
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa yang menyaksikan pemutaran bersama para pemeran dan sutradara film mengatakan, film ini mampu menginspirasi dan mengedukasi serta juga spirit dalam setiap kita melakoni sesuatu harus dengan keseriusan dan ketekunan.
“Bahwa titik keberhasilan tidak terlepas dari proses yang sangat panjang.
Baca juga: Meski Pandemi, Denpasar Documentary Film Festival 2021 Tetap Digelar
Begitu pula diceritakan dalam film ini yang menampilkan peran seorang anak yakni Yu Mas yang ingin menjadi seorang penari seperti Ibu nya.
Sehingga capaian menjadi seorang penari Yu Mas menjalani sebuah proses latihan yang panjang dan melelahkan sehingga mampu menjadi sosok penari yang hebat,” katanya. (*)
Artikel lainnya di Berita Denpasar