Bali Paradise

Masakan Khas Negara, ke Jembrana Tak Lengkap jika Tak Menikmati Lawar Klungah

Bagi masyarakat Bali, ngelawar adalah salah satu kegiatan wajib yang harus dilakukan ketika menyambut perayaan hari besar keagamaan.

SHUTTERSTOCK/PANDE PUTU HADI WIGUNA
Ilustrasi lawar 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Bagi masyarakat Bali, ngelawar adalah salah satu kegiatan wajib yang harus dilakukan ketika menyambut perayaan hari besar keagamaan.

Hari besar seperti Hari Raya Nyepi, Galungan lan Kuningan, Pagerwesi serta Saraswati serta Odalan di Pura atau kegiatan keagamaan lainnya pasti akan menyuguhkan makanan khas Bali ini. 

Di Jembrana, ada Lawar Klungah yang merupakan menu wajib saat perayaan momen hari tersebut.

Lawar Klungah ini merupakan masakan yang berbahan dasar kelapa muda.

uniknya ini hanya akan ada di Jembrana yang memiliki nama Kota Negara.

Baca juga: 6 Kuliner Serba Tahu untuk Menu Buka Puasa Ramadhan

Sehingga, untuk masyarakat luar Jembrana pasti akan terhipnotis dengan masakan satu ini.

Karena berbahan dasar kelapa muda, berbeda dengan wilayah lainnya seperti Badung, Tabanan, Gianyar dan lainnya yang menggunakan kelapa tua sebagai lawar. 

Lawar Klungah ini kerap disuguhkan dengan perpaduan.

Misalnya ditambah daging, baik daging ayam maupun daging babi.

Namun bisa juga hanya lawar klungah bongol atau tak dicampur daging. 

Baca juga: Ragam Kuliner Indonesia Berbumbu Hitam Cocok untuk Menu Buka Puasa Ramadhan

Pembuatan lawar klungah sangat simpeL bagi masyarakt Jembrana.

Mulai dari menyiapkan klungah atau kelapa muda itu sendiri.

Di Jembrana kelapa muda sangat mudah untuk didapatkan.

Bahkan sebagian besar warga memiliki pohon kelapa di halam rumahnya dan di tegalan mereka. 

Kemudian, setelah kelapa muda siap, warga akan mengupasnya dan mengambil pada bagian dalamnya.

Proses pengupasan ini membutuhkan waktu yang lumayan lama tergantung dengan jumlah kelapa muda. 

Baca juga: Termasuk Semur, 9 Kuliner Indonesia Ini Ternyata Diadaptasi dari Masakan Belanda

Setelah itu, warga biasanya langsung merebus daging kelapa muda tersebut dengan air mendidih.

Sembari menunggu matang, tukang lawar ini akan mempersiapkam bumbunya atau dikenal dengan basa genep. 

Ketika base genep sudah lengkap dan daging klungah sudah matang. Masyarakat kemudian metektekan atau memotong dengan ukuran yang sangat kecil.

Potongan tersebut kemudian dikumpulkan kemudian diperas untuk mengurangi kandungan air dalam kelapa muda tersebut. 

Setelah semua siap, adonan dicampur dengan bumbu.

Baca juga: Inovasi Bisnis Kuliner di Tengah Pandemi, Bakso Mukbang di Denpasar Hidangkan Bakso Kelapa

Bagi mereka yang makan daging, akan dicampur daging secukupnya sesuai selera. 

Proses ngadonan lawar ini sangat unik, tak menggunakan sendok atau alat lainnya. Tukang lawar akan menggunakan tangan murninya karena mitos mengatakan "pang jaan, makane nganggon lima (tangan)". 

Setelah semua proses ini dilakukan, lawar klungah khas Kabupaten Jembrana ini siap dihidangkan dan disantap bersama-sama kerabat maupun keluarga. (*)

Berita lainnya Bali Paradise

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved