Serba Serbi

Kisah Danghyang Kepakisan Hingga Keturunannya di Bali

Dijanjikan oleh Maha Patih Gajah Mada, segera mengirimkan seorang penguasa Bali. Yang rencananya dikirim adalah Danghyang Soma Kepakisan bergelar Sri

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Putu Supartika
Ilustrasi - Kisah Danghyang Kepakisan Hingga Keturunannya di Bali 

Laporan Wartawan Tribun Bali Anak Agung Seri Kusniarti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Silsilah dan Bebancahan Babad Dalem juga menceritakan ihwal Danghyang Kepakisan beserta keturunannya.

Termasuk salah satunya, yang menjadi raja di Bali setelah Majapahit mengalahkan Bedahulu.

Memenuhi permintaan dari para patih dari Bali. Diantaranya, Patih Ulung Kyai Pemacekan, Kyai Kepasekan, dan Padang Subadra. Agar segera dikirimkan penguasa Bali yang sebelumnya menghadap ke keraton Majapahit.

Dijanjikan oleh Maha Patih Gajah Mada, segera mengirimkan seorang penguasa Bali. Yang rencananya dikirim adalah Danghyang Soma Kepakisan bergelar Sri Soma Kepakisan.

Baca juga: Palinggih Rong Tiga, Sebagai Simbol Harapan Umat Hindu Capai Moksa

Namun tidak diperkenankan oleh Raja Sri Jaya Negara (Kala Gemet) di Majapahit.

Dengan pertimbangan bahwa akan dikirimkan bersamaan ke beberapa daerah seperti Blangbangan, Pasuruan, Sumbawa, Bali, Palembang dan Madura karena belum ada penguasanya.

Untuk itu, Raja Majapahit mengangkat Sri Soma Kepakisan menjadi  anak angkat raja.

Setelah Sri Soma Kepakisan menikah, dengan seorang putri yang dijumpai di taman. Yang ternyata adalah seorang bidadari.

Maka lahirlah empat orang putra dan diasuh oleh Raja Kala Gemet sampai dewasa.

Setelah dewasa, putra-putri Sri Soma Kepakisan lalu diangkat menjadi penguasa di Blangbangan, Pasuruan, Bali dan Sumbawa.

Tetapi di Madura diangkat Arya Jaran Panolih keturunan Rangga Lawe dan di Palembang diangkat Arya Damar.

Danghyang Soma Kepakisan atau Sri Soma Kepakisan, memiliki istri bidadari dan memiliki empat putra.

Anak pertama bernama Dalem Wayan (Sri Juru) sebagai adipati di Blangbangan. Dalem Made (Sri Bima Sakti) menjadi adipati di Pasuruan.

Anak ketiga bernama Dalem Nyoman (Sri Datu Muter) menjadi ratu di Sumbawa.

Baca juga: Ini Kaitan Panca Sradha Serta Catur Purusa Artha dengan Moksa dalam Agama Hindu

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved