Berita Jembrana

Pasar Lelateng Terbakar, Bupati Jembrana Minta LPD Beri Pedagang Pinjaman Modal dengan Bunga Rendah

Atas hal ini, Bupati Jembrana I Nengah Tamba pun meminta supaya ada pinjaman modal dengan bunga rendah kepada para pedagang.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
Bupati Tamba mengunjungi pasar Lelateng usai insiden kebakaran, Jumat lalu. 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Insiden kebakaran Pasar Pagi Desa Adat Lelateng, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara masih dalam penyelidikan aparat Kepolisian.

Atas hal ini, Bupati Jembrana I Nengah Tamba pun meminta supaya ada pinjaman modal dengan bunga rendah kepada para pedagang.

Hal itu dilakukan supaya usaha dari pedagang bisa pulih di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini.

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengatakan, pemerintah saat ini sedang mencari solusi tercepat penanganan pasca kebakaran.

Baca juga: Desa Candikusuma Jembrana Jadi Kampung Kerapu, Ekspor Hingga China dan Amerika

Pihaknya ingin para pedagang yang menjadi korban dengan kios terbakar, segera mendapat solusi, mengingat mayoritas korban sangat bergantung dari pendapatannya berdagang di pasar.

“Setelah ini akan kita cari solusi terbaik dan tercepat. Langkah jangka pendek , Saya sudah perintahkan LPD untuk bisa memberikan kebijakan pinjaman modal dengan bunga rendah kepada pedagang yang terdampak musibah.

Selain  itu, saya juga akan berkoordinasi dengan Bank BPD Cabang Jembrana untuk ikut serta membantu,” ucapnya Selasa 25 Mei 2021 sore kemarin.

Dijelaskannya, bahwa bangunan harus segera ditindaklanjuti perbaikannya.

Pemerintah mewanti-wanti mengingatkan pengelola pasar maupun para pedagang untuk lebih waspadai terhadap berbagai kemungkinan penyebab musibah.

Hal itu, supaya musibah serupa tidak terulang kembali.

Diantaranya masalah instalasi kelistrikan di lingkungan pasar serta api dupa yang kerap kali menjadi penyebab kebakaran.

“Seperti halnya saat mebanten sebisanya menggunakan dupa cukup di Pura Melanting saja, karena kalau di los berdagang rentan akan kebakaran.

Terlebih di pasar banyak hewan liar seperti tikus atau kucing.

Selain itu saat perbaikan nanti instalasi listrik diharapkan dilakukan oleh petugas yang profesional agar konsleting listrik bisa dihindari .

Baca juga: Pencanangan WBK dan WBBM, Kejari Jembrana Beri Ruang Ramah Anak

Harus benar–benar kita tata dengan baik . Kita kan tidak pernah tahu musibah kapan saja bisa terjadi, kita hanya bisa waspada dan berdoa,” paparnya.

Sementara itu, Bendesa Adat Lelateng Putu Dharma Wisesa menyampaikan, berbagai upaya sudah dilakukan desa adat untuk membantu meringankan para pedagang yang terdampak musibah tersebut.

 "Seperti memberikan tempat berdagang sementara di kios milik desa adat kepada para pedagang yang terdampak.,"ujarnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Jembrana

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved