Berita Klungkung

Didatangi Seorang Wanita di Warungnya, Cincin Emas Pria Disabilitas Asal Klungkung Ini Dirampas

Ketut Merta mengatakan, cincin seberat 3 gram yang dirampas itu merupakan pemberian sang kakak yang sudah menikah.

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
I Ketut Merta (45) seorang disabilitas asal Desa Gunaksa menangis, saat menceritakan peristiwa cincinya yang dirampas oleh orang yang mengaku sebagai pegawai Dinas Sosial. 

Ia mengaku namanya ibu Ayu asal Banjarangkan dan kerja di Karangasem," ungkap Merta.

Beruntung Merta mencatat setiap tamu yang ia temui, sehingga ia bisa mencatat detail apa yang dialaminya.

 Saat itulah ia ditawari jimat oleh wanita itu. Menurut wanita tersebut, jimat itu digunakan sebagai penyenyak tidur.

" Saya sudah bilang tidak mau gegemet (jimat itu), tapi dipaksa. Jimat itu ditaruh di kantong saya, dan kakak saya dikasi uang Rp 5.000 juga. Sempat juga membelikan makanan," jelasnya.

Namun tidak berselang lama, wanita itu mengambil paksa cincin emas yang dikenakan oleh Ketut Merta.

Pria disabilitas itu tidak kuasa melawan, dan hanya bisa menangis saat cincinnya dirampas.

" Saya sudah bilang cincin ini emas palsu, tapi tetap dirampas dari jari saya.Dia (wanita) tersebut lalu kabur, ke arah barat. Saya menangis, karena hanya punya cincin itu saja. Beratnya 3 gram," keluh Merta sembari menunjukan jarinya yang sudah tidak ada cincinnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Klungkung

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved