Berita Tabanan

UPDATE: Polisi Lakukan Peningkatan Patroli Pasca Pencurian Pratima di Desa Geluntung Tabanan

pihaknya menduga peristiwa pencurian yang sudah tiga kali terjadi, bukan dilakukan oleh satu orang melainkan lebih atau disebut kelompok

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Suasana di TKP pencurian pratima di Pura Balai Agung Umakaan, Banjar Geluntung Kelod, Desa Geluntung, Kecamatan Marga, Tabanan, Rabu 23 Juni 2021. 

Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa hilangnya pratima di pura tersebut baru diketahui sekitar pukul 08.00 Wita.

Pertama kali diketahui oleh seorang pemangku setempat yakni Mangku Ketut Negara.

Saat itu, ia bersama Mangku Istri serta penyarikan datang ke pura dalam rangka rahinan Alit Budha Kliwon.

Dan pada saat ke pura atau saat memasuki jeroan pintu masuk, para saksi menemukan kondisinya masih dalam keadaan terkunci.

Selanjutnya, ketiga saksi masuk jeroan ternyata melihat pesucian-pesucian yang ada di setiap pelinggih sudah dalam keadaan berserakan.

Tak hanya itu, ketiga saksi juga kemudian melihat pratima yang tersimpan di Balai Gedong atau Pejenengan pada bagian timur sudah berserakan di halaman pura.

Melihat kejadian tersebut, selanjutnya salah satu saksi menghubungi Kepala Wilayah Geluntung Kelod untuk menginformasikan kejadian tersebut ke Polsek Marga.

Dari pihak Pemangku menyatakan bahwa pihaknya terakhir kali datang ke jeroan pura pada Sabtu 1 Juni 2021 pukul 20.00 Wita lalu.

Mereka ke pura dalam rangka mamitang pemaksan kaitan upacara Pitra Yadnya, dan setelah itu tidak pernah datang ke jeroan, kalaupun maturan hanya lewat jaba sisi.

Baca juga: Belum Ada Kepastian Terkait Dimulainya Rekrutmen CPNS 2021, Pemkab Tabanan Tunggu Instruksi BKN

Akibat kejadian tersebut, ada beberapa barang yang rusak dan hilang diantaranya 8 buah sekar emas yang terdapat di Balai Gedong, perhiasan emas yang menempel di pratima di congkel, pesucian di 8 pelinggih di ambil, di acak dan diturunkan hingga berserakan di areal halaman pura.

Kemudian gedong penyimpanan barang juga di rusak, pelaku masuk melalui jendela, namun tidak ada barang yang hilang.

"Kita sudah melakukan olah TKP di pura tersebut dan diperkirakan kejadian sudah sejak dua atau tiga minggu lalu. Karena jika kita melihat barang bukti berupa kotak pratima itu sudah dimakan rayap di bawah atau di atas rumput," ungkap Kapolsek Marga, AKP Nyoman Suadi, Rabu 23 Juni 2021.

Disinggung mengenai adanya peristiwa pencurian ini berhubungan dengan peristiwa pencurian di Margarana dan pencurian sapi dengan modus sembelih di tempat, AKP Suadi mengatakan masih diselidiki petugas.

Namun untuk sementara, bisa disebutkan kemungkinan ada kaitannya.

"Kemungkinan saja ada kaitannya dan pelaku tidak mungkin hanya satu orang, pasti lebih dari satu," ungkapnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Tabanan

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved