Berita Bali
Khawatir Work From Bali Ditunda, Pelaku Pariwisata Tanggapi Pernyataan Sekretaris Satgas Covid-19
Sejumlah asosiasi dan pelaku pariwisata Bali membantah pernyataan yang menyebutkan bahwa program WFB berkontribusi pada kenaikan jumah positif Covid
Penulis: Ragil Armando | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Seluruh masyarakat Bali tentunya saat ini sedang menunggu momen dibukanya pariwisata kembali.
Dan memang rencananya pemerintah akan membuka pariwisata pada Juli.
Namun menjelang dibukanya pariwisata, kasus Covid-19 melonjak naik hingga tiga digit di Provinsi Bali.
Baca juga: Wagub Masih Berharap Pariwisata Bali Dibuka Juli,Pemprov Tegaskan WFB Bukan Pemicu Lonjakan Covid-19
Mengenai hal tersebut, tentunya banyak masyarakat yang merasa khawatir akan ditundanya kembali pembukaan pariwisata di Bali.
Seperti salah satunya pekerja Spa di kawasan Sanur, Desak Made Wati. Desak mengatakan ia pasrah saja jika pariwisata batal dibuka kembali.
"Bersyukur kalau memang mau dibuka bulan Juli. Memang kita menunggu tamu-tamu untuk datang ke sini. Kalau nggak, ya sepi lagi. Kalau nggak jadi dibuka, kita ya sudah pasrah terima-terima saja," ungkapnya, Rabu 23 Juni 2021.
Dan saat ini kebanyakan pengunjung Spa berasal dari wisatawan yang memang masih tinggal di Bali.
Sebelum pandemi pengunjung ke Spa tempatnya bekerja sebanyak tujuh hingga delapan orang per hari.
Namun sejak pandemi menjadi menurun drastis. Dan Desak pun satu-satunya karyawan dan berjaga sendiri di Spa tersebut.
"Kebanyakan pengunjung wisatawan yang masih tinggal di sini. Iya sendiri soalnya kan nggak ada tamu, banyak orang dirumahkan juga. Kadang pengunjungnya satu atau dua kadang nggak ada sama sekali. Kalau sebelum pandemi sehari tujuh sampai delapan orang satu harinya. Sebelum pandemi ngajak 6 karyawan," tambah, wanita berumur 39 tahun ini.
Ia juga mengatakan saat ini pihaknya masih mengoperasikan Spanya karena untuk membayar biaya kontrak tempat.
Dan karena pandemi ini, Spa tempatnya bekerja buka mulai pukul 09.00 hingga 21.00 Wita.
"Setidaknya kalau ada satu atau dua masih bisa nutup untuk bayar kontrakan. Buka dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam. Satu shift aja," katanya. (gil/sar)
Kumpulan Artikel Bali