Berita Jembrana
UPDATE: TNI AL Kerahkan Dua KRI Cari dan Evakuasi Bangkai KMP Yunicee
dalam kecelakaan kapal biasanya ada dua penyebab, bisa saja faktor alam atau faktor human error. Tapi, untuk kepastian harus ada penyelidikan lebih
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - 59 orang di dalam KMP Yunicee yang tenggelam Selasa 29 Juni 2021 malam hari kemarin, sudah ditemukan.
59 orang itu diantaranya 41 penumpang dan 16 ABK.
Sedangkan dua lainnya, diketahui di luar data resmi yang tercatat sebagai penumpang atau ABK.
Di sisi lain, TNI AL sudah mengerahkan dua KRI untuk melakukan pencarian dan evakuasi
Baca juga: KMP Yunicee Tenggelam, Kapolda Bali: Dari 39 Orang Ditemukan Selamat, Hanya 16 Terdata Manifest
Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar Bali, Lantamal V Kolonel Laut (P) I Komang Teguh Ardana mengatakan, atas kejadian ini Kepala Staf Angkatan Laut sudah memerintahkan dua KRI yakni KRI Tigil dan Soputan untuk melakukan pencarian dan evakuasi.
Saat ini masih dalam proses pencarian.
“Untuk rencana pengangkatan, memang harusnya ada ketika memang sudah ada gangguan harus dilakukan pengangkatan. Tapi itu tergantung pemilik. Dan karena kedalaman laut ini 40 hingga 50 meter, dan arus cukup kuat memang cukup susah.
Akan tetapi, kemungkin kapal masih ada dan tidak jauh (dari posisi tenggelam),” ucapnya, Rabu 30 Juni 2021 dini hari.
Menurut dia, dalam kecelakaan kapal biasanya ada dua penyebab, bisa saja faktor alam atau faktor human error. Tapi, untuk kepastian harus ada penyelidikan lebih lanjut.
Begitu juga terkait kondisi saat di tengah laut. Terkait kapal, informasi awal, bahwa kapal yang terseret, mengalami Black out atau mesin mati.
Kemudian, kapal terseret arus ke selatan. Dan dengan kondisi miring bisa dibilang kondisi kapal bermasalah.
“Tapi kita tidak bisa berandai-andai, jadi harus ada penyelidikan lebih lanjut,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra mengatakan, upaya melakukan pencarian dengan unsur terkait telah dilakukan.
Dan pihaknya juga mendirikan posko, dimana fungsinya untuk keluarga mendapatkan informasi korban.
Baca juga: Update KMP Yunicee: Tangis Aurel Pecah di Dekapan Bupati Tamba, Ibu Meninggal, Ayah Belum Ditemukan
“Yang jelas kami akan optimal, sampai batas waktu yang ditentukan posko ini akan didirikan.
Umumnya para korban kebanyakan berada di Ketapang dan untuk itu sesuai perintah Gubernur maka akan ada upaya penjemputan.
Kami juga siapkan Tim DFI untuk identifikasi korban meninggal,” bebernya. (*)
Artikel lainnya di Berita Jembrana