Berita Gianyar

Borong Nasi Jinggo, Kapolres Gianyar: PPKM Darurat Bukan Membatasi Masyarakat Mencari Nafkah

aparat gabungan terdiri dari kepolisian, TNI dan Pemkab Gianyar gencar melakukan penertiban para pedagang.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Karsiani Putri
Eri Gunarta
Tim Gabungan melakukan sidak keramaian dan pedagang di Kabupaten Gianyar, Bali pada Sabtu 3 Juli 2021 malam 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sejak PPKM Darurat diterapkan di Kabupaten Gianyar, Bali, aparat gabungan terdiri dari kepolisian, TNI dan Pemkab Gianyar gencar melakukan penertiban para pedagang.

Penertiban dilakukan pada pedagang yang berjualan di atas pukul 20.00 Wita dan pedagang makanan yang masih menerima pelanggan makan di tempat.

Terkait operasi ini, Kapolres Gianyar, AKBP I Made Bayu Sutha Sartana menegaskan, operasi yang dilakukan ini bukan untuk memutus mata pencaharian masyarakat. 

Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, Minggu 4 Junl 2021, patroli di malam pertama telah dilakukan Sabtu 3 Juli 2021 malam.

Tim gabungan dipimpin Kapolres Gianyar AKBP I Made Bayu Sutha Sartana.

Kegiatan awal mengambil start di Alun-alun Gianyar, Bali.

Diawali dengan apel pembekalan kepada anggota gabungan dan pembagian penugasan dengan menyasar tempat-tempat keramaian malam. 

Kepada petugas gabungan, Kapolres  menekankan pada tindakan yang lebih humanis karena  mengutamakan sosialisasi dan penyadaran kepada masyarakat. 

BACA JUGA: Pimpin Sidak Jam Malam PPKM Darurat, Sekda Badung: Ada Yang Melanggar, Izinnya Akan Kita Cabut

Ketika tim melintasi Jalan Ngurah Rai Gianyar Kota, lanjut ke Jalan Kesatrian yang menjadi pusat pertokoan, sebagian besar toko sudah tutup pada Pukul 20.00 Wita.

Hanya terlihat beberapa pedagang kuliner yang bergegas menutup warungnya begitu melihat ada rombongan petugas. 

Di Pasar Senggol  Gianyar yang  biasanya menjadi pusat keramaian justru lebih disiplin.

Hanya ada sejumlah pedagang yang sedang merapikan dagangannya. 

Namun, setelah  di Taman Kota menikung ke  Jalan Dharma Giri,  sisi kiri maupun kanan suasananya malah masih ramai.

Medapati itu, rombongan Kapolres pun terpaksa turun  di  sebuah warung lesehan nasi jinggo.

Karena pengunjungnya  masih ramai,  Kapolres maupun Sekda memberikan pengertian agar pedagang ikut bersama-sama mengikuti pemberlakukan PPKM Darurat ini.

Saat itu, para pedagang memohon permakluman.

Sebab, dagangannya yang semuanya makanan jadi, masih sisa banyak. 

Jika mereka tutup, tentu mereka akan rugi banyak sehingga perekonomian mereka justru semakin terpuruk.

Melihat kondisi itu, Kapolres, Sekda Gianyar bersama Danramil Gianyar terketuk, akhirnya mereka pun memborong nasi jinggo tersebut.

"Kali ini kita toleransi, mungkin pedagangnya  kurang memahami penerapan PPKM darurat ini. Namun kalau besok-besok  masih membandel, ya kita tindak tegas, " ujar Sekda Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya. 

Kapolres Gianyar, AKBP Bayu mengatakan, operasi PPKM darurat ini bukan bermaksud membatasi  kegiatan masyarakat mencari nafkah. 

Justru sebaliknya, yaitu mengajak seluruh komponen bersama-sama menekan penyebaran  Covid-19 ini.

"Saya memahami, tentunya semua sudah mulai letih. Namun, ini adalah masalah kemanusiaan yang sedang dihadapi bangsa ini.  Sebagai aparatur terdepan,  harus selalu siaga dan tetap menjaga kesehatan," ujarnya. 

Setelah disana, rombongan pun bergerak menuju tempat keramaian lainnya.

Sementara tim lainnya juga menyebar ke daerah pesisir, yakni di Jalan by Pass IB Mantra yang dikenal dengan tempat dugemnya. 

Petugas terkesima lantaran kafe-kafe justru sudah tutup.

Hal itu diduga disebabkan krisis.

Dimana diketahui, sejak krisis ekonomi 2021, pengunjung kafe mengalami penurunan signifikan.

Bahkan banyak yang memilih tutup. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved