Corona di Bali
Jaga Imunitas Saat PPKM Darurat, Ahli Beri Daftar Asupan Gizi yang Dibutuhkan
Bicara soal gizi yang perlu dikonsumsi di masa pandemi, menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik, Dr. Sheena RA, M.Gizi, SpGK, bagi pasien yang positif
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berlangsung 3-20 Juli di Jawa dan Bali memperketat aktivitas masyarakat demi menurunkan laju penularan COVID-19.
Dengan pemberlakuan PPKM Darurat, masyarakat kembali diimbau untuk memprioritaskan aktivitas dari rumah saja.
“Selama masa PPKM Darurat, selain menggalakkan 3T (testing, tracing, treatment) dan vaksinasi. Masyarakat juga harus menjaga imunitas tubuh dengan konsumsi makanan bergizi seimbang agar imunitas tubuh tetap terjaga,” terang Ketua Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI pada Dialog Produktif KPCPEN yang ditayangkan secara online pada kanal YouTube FMB9ID_IKP, Kamis 8 Juli 2021 kemarin.
Baca juga: Tiga Pasien Covid-19 di Jembrana Bali Meninggal Dunia
Bicara soal gizi yang perlu dikonsumsi di masa pandemi, menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik, Dr. Sheena RA, M.Gizi, SpGK, bagi pasien yang positif COVID-19, sebaiknya konsumsi makanan disesuaikan dengan kebutuhan energinya, serta mencakup gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (vitamin, mineral).
“Tidak ada satu jenis makanan yang bisa sangat baik mencegah dan mengobati Covid-19. Mereka yang terkena Covid-19 tetap harus mengonsumsi makanan bergizi seimbang, yang tujuannya untuk memperbaiki imunitas tubuh,” terangnya.
dr. Sheena menambahkan saat terkena infeksi, umumnya tubuh membutuhkan asupan protein lebih tinggi, minimal 1,2 gram protein per kg berat badan per hari, dengan catatan fungsi ginjalnya baik.
Baca juga: WNA Positif Covid-19 Ngaku Tak Punya Uang, Kasatpol PP Badung: Yang Bersangkutan Minta Dideportasi
“Jika asupan protein dari menu harian tidak cukup, bisa ditambahkan suplementasi protein misalnya susu. Namun tidak boleh hanya minum susu saja lantas melupakan gizi yang lain," ujarnya.
Ia menyampaikan, pasien Covid-19 juga harus mengonsumsi buah dan sayur sebagai sumber vitamin dan mineral dengan memperhatikan kaidah gizi seimbang.
“Tidak boleh ada makanan yang dihilangkan atau diganti dengan yang lain dalam jumlah lebih banyak,” ungkap dr. Sheena.
Baca juga: Positif Covid-19, WNA Rusia Tak Mau Isolasi Mandiri dan Nekat Keluar Vila di Canggu Badung
Selain itu, bagi pasien Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah dan mengalami kehilangan penciuman maupun pengecapan, disarankan tetap makan seperti biasa, kalau perlu dipaksakan.
Bisa dibantu juga dengan melunakkan atau mencincang lauk agar mudah dicerna.
Begitu pula dengan pasien Covid-19 anak-anak, harus menjaga asupan makanan kurang lebih sama dengan orang dewasa.
Sedangkan untuk mencegah tertular Covid-19, protokol kesehatan ditambah vaksinasi merupakan upaya pencegahan terbaik yang bisa dilakukan saat ini.
Baca juga: Melonjak Tajam, Kasus Positif Covid-19 Harian di Kota Denpasar Bertambah 211 Orang
“Pakailah masker bedah dan kemudian masker kain untuk memberikan perlindungan optimal. Pastikan semua area tertutup dengan baik. Usahakan di rumah juga mengenakan masker sebagai upaya pencegahan. Kalau selama ini rutin makan bersama sebaiknya selama pandemi makan bergantian dulu mengingat klaster di rumah bisa terjadi,” jelas Prof. Iris.