Berita Bali
Jika Terjadi Lonjakan Pasien Covid-19, RSAD Kodam IX/Udayana Siap Konversi Ruang Perawatan
Kakesdam IX/Udayana Kolonel Ckm dr I Made Mardika, Sp.PD., MARS menjelaskan, sejauh ini RSAD masih mampu menampung perawatan pasien Covid-19 dengan
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Rumah Sakit Angkatan Darat Kodam IX/Udayana, Denpasar, Bali, siap mengkonversi ruang rawat inap menjadi ruang isolasi pasien Covid-19 jika terjadi lonjakan kasus yang signifikan.
Kakesdam IX/Udayana Kolonel Ckm dr I Made Mardika, Sp.PD., MARS menjelaskan, sejauh ini RSAD masih mampu menampung perawatan pasien Covid-19 dengan bed occupancy rate (BOR) masih terisi 58,69 persen, sedangkan BOR ICU Covid-19 terisi 100 persen.
Made Mardika berharap, dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat maupun PPKM Level 3 di Bali sebagai perpanjangan, dapat menekan angka kasus Covid-19 dan tidak terjadi lonjakan signifikan.
"Sejauh ini masih teratasi, belum ada lonjakan di RSAD, kami ada terima rujukan dari Rumah Sakit Mangusada.
Baca juga: Bali Terapkan PPKM Level 3,Sepuluh Hari Kedepan Vaksin di RSAD Kodam IX/Udayana Akan Dapat Bingkisan
ICU Covid total 3 tempat tidur, terisi 3 pasien, jadi BOR 100 persen, kalau isolasi Covid-19 jumlah 46 tempat tidur terisi 27 pasien, BOR nya 58,69 persen," papar Made Mardika kepada Tribun Bali.
"Kan ada juga klaster keluarga, kita gabung. Kami siap konversi mudah-mudahan dengan PPKM ini kasus tidak meningkat," imbuhnya.
Kodam IX/Udayana saat ini juga menyiapkan ruang isolasi terpusat bagi pasien Covid-19 yang tidak bergejala (OTG), sebab isolasi mandiri saat ini dipandang tidak efektif karena rendahnya pengawasan dan kontrol.
"Di Denpasar selain di Kesdam kita siapkan Wisma Udayana, ada 25 tempat tidur, terisi 13 tenpat tidur, umumnya pasien gejala sedang ke ringan.
Jadi sekarang ini harus isolasi terpusat, karena isolasi mandiri tidak terkontrol," paparnya.
Sebagaimana instruksi Panglima TNI dan didukung surat edaran Gubernur Bali agar pemerintah daerah tingkat II atau Kabupaten/ Kodya membuat ruang-ruang isolasi terpusat. Serta menggalakkan tracing dan testing.
"Di Kodim-Kodim jajaran juga sudah kita siapkan kerjasama dengan Pemda setempat, sudah ada dana dari pusat. Ditanggung oleh pusat melalui dana yang dikucurkan ke Pemda.
Presiden juga sudah bilang terpusat. Obat bantuan bagi pasien Isolasi juga sudah digelontorkan pusat," jelasnya.
Made Mardika menekankan soal kedisiplinan warga akan penerapan protokol kesehatan, karena setiap orang berpotensi menjadi sumber penularan virus Covid-19.
"Kedisiplinan prokes ini yang harus ditekankan, sekarang OTG harus isolasi terpusat, jangan di rumah. Semua orang bisa terpapar kalau tidak menerapkan prokes yang baik.
Baca juga: RSAD Kodam IX/Udayana Dibanjiri Karangan Bunga Ucapan Terima Kasih Atas Serbuan Vaksinasi Covid-19
Mungkin orang tidak merasa membahayakan orang lain, padahal bisa menularkan ke orang lain, kalau kuat tidak sampai sakit, kalau komorbid bahkan lingkungan terdekat istri anak bisa kena," pungkas Kakesdam. (*)
Artikel lainnya di Berita Bali