Jenazah Gede Budiarsana Sudah Dipulangkan ke Kubutambahan Buleleng, Rencana Dikubur 31 Juli 2021
Jenazah Gede Budiarsana (34), korban pembunuhan di simpang jalan Subur, telah dipulangkan ke rumah duka di Banjar Dinas Kubuanyar, Kubutambahan
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Komang Agus Ruspawan
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Jenazah Gede Budiarsana (34), korban pembunuhan di simpang jalan Subur - Jalan Kalimutu, Desa Tegal Harum, Kota Denpasar, Bali, telah dipulangkan ke rumah duka di Banjar Dinas Kubuanyar, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Senin 26 Juli 2021.
Keponakan korban, Kadek Benny Wandana (31), mengatakan jenazah Gede Budiasarana tiba di rumah duka sekitar pukul 15.00 Wita, setelah menjalani autopsi di RSUP Sanglah Denpasar.
Rencananya, almarhum akan dikubur di Setra Desa Adat Kubutambahan pada Sabtu 31 Juli 2021 nanti.
"Inggih, jenazahnya sudah di rumah duka. Akan dikubur tanggal 31 di Setra Desa Adat Kubutambahan,” kata Kadek Benny kepada Tribun-Bali.com, Senin 26 Juli 2021.
Baca Juga: UPDATE: Budiarsana Tewas dengan Kondisi Mengenaskan, Kapolresta Denpasar: Ada 6 Luka Tebasan
Baca Juga: UPDATE:Berawal dari Penarikan Motor di Denpasar,7 Pelaku Lakukan Penganiayaan Hingga Korbannya Tewas
Kadek Benny mengungkapkan keluarganya masih berduka sehingga belum bisa memberi keterangan lebih banyak.
“Untuk sementara ampura (mohon maaf) dengan tidak mengurangi rasa hormat, icen galah dumun pang tenang nggih (kasi waktu dulu supaya tenang ya)," ujarnya.
Rasa duka mendalam tak hanya dirasakan keluarga. Tetapi juga teman sekampungnya di Kubutambahan, Buleleng.
Salah satunya seperti diungkapkan Gede Pasek Indrayana, yang merasakan sangat kehilangan sosok Budiarsana.
Apalagi teman sekampungnya itu pergi selamanya dengan cara yang mengenaskan dan tragis.
Kepada Tribun-Bali.com, Pasek mengaku sehari sebelum Gede Budirsana pergi ke Kota Denpasar dan meninggal, ia berjumpa dengan almarhum di rumahnya.
Tak disangkanya, itu ternyata merupakan pertemuannya yang terakhir Bersama Budiarsana.
"Kemarin, sehari sebelum dia pergi paginya ke Denpasar dan meninggal, dia sempat masak-masak dan karaoke di rumah temannya. Ia sempat ke rumah saya minta batok kelapa untuk memanggang ayam,” kata Pasek pada Minggu 25 Juli 2021 malam.
“Saya sempat disuruh ikut gabung tapi saya tidak bisa ikut karena ada kegiatan lain. Intinya saya sempat bertemu sehari sebelum dia meninggal," lanjutnya.
Baca juga: Kronologi Lengkap Pengeroyokan di Jalan Gunung Patuha, Berujung Pembunuhan di Jalan Subur Denpasar
