Berita Bali

Perjelas Polemik Keberadaan ISKCON, Dirjen Bimas Hindu Kemenag dan Komnas HAM Datangi MDA Bali

Polemik mengenai keberadaan International Society for Krishna Consciousness (ISKCON) di Bali terus mendapat perhatian khusus pemerintah pusat

Penulis: Ragil Armando | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Dirjen Bimas Hindu berkunjung dan bertemu dengan pengurus MDA Bali - Perjelas Polemik Keberadaan ISKCON, Dirjen Bimas Hindu Kemenag dan Komnas HAM Datangi MDA Bali 

Kunjungan tersebut, dilakukan untuk meminta masukan dan arahan dari Ida Pandita Mpu Jaya Acharyananda berkaitan dengan polemik ISKCON yang terjadi di kalangan umat Hindu belakangan ini.

Baca juga: Terkait ISKCON, Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI Kunjungi Griya Wakil Dharma Adyaksa PHDI Pusat

“Segala bentuk masukan dan pertimbangan dari Ida Pandita Mpu Jaya Acharyananda akan kami jadikan salah satu acuan dalam merumuskan solusi terbaik terhadap permasalahan yang sedang terjadi saat ini,” jelas Tri Handoko.

Pertemuan itu juga diikuti beberapa unsur lembaga pemerintah, di dalam rombongan seperti Komnas HAM, Utusan KSP, dan Staf Khusus Menteri Agama RI.

Hal ini merupakan bentuk keseriusan Dirjen Bimas Hindu, dalam merumuskan solusi yang komprehensif.

Selain soal aspek keagamaan, pihaknya juga mempertimbangkan aspek hukum, HAM, dan juga tatanan sosial kemasyarakatan agar kiranya konflik ini tidak berdampak jauh lebih luas bagi umat Hindu.

Baik bagi umat Hindu di Bali maupun di Nusantara.

Menanggapi hal tersebut Ida Pandita Mpu Jaya Acharyananda, berpesan agar negara benar-benar hadir secara serius menjadi penuntun dalam penyelesaian konflik horizontal ISKCON di tengah-tengah umat Hindu Indonesia.

“Negara harus hadir untuk melindungi warga negaranya. Jangan mendiamkan terlalu lama konflik ini, agar tidak sampai terjadi konflik yang berkepanjangan," tegas beliau.

Selain itu, Ida Pandita Mpu Jaya Acharyananda juga berpesan khusus kepada Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI, agar memberikan perhatian kepada para Pandita umat Hindu di seluruh Indonesia, khususnya menyoal wawasan keagamaan dan spritualitas.

“Harapan kita, Dirjen Bimas Hindu bisa menjadi pelopor membuat semacam sekolah pandita untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan para pandita kita. Karena pada situasi seperti saat ini, tokoh agama mempunyai peran yang sangat krusial sebagai mediator pemahaman ke-Hinduan kepada umatnya," imbuh Tri Handoko. (gil/ask).

Baca juga: Ihwal Pencabutan Pengayoman PHDI terhadap Sampradaya ISKCON, Begini Penjelasan Ida Pandita

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved