Berita Tabanan

Tabanan Sediakan 536 Bed untuk Pasien OTG dan Gejala Ringan, 4 Lokasi Isoter Sudah Disediakan

Satgas Penanganan Covid-19 Tabanan kini telah menambahkan dua tempat isolasi terintegrasi (isoter).

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Karsiani Putri
Dok. Polres Tabanan 
Petugas dari TNI dan Polri saat melakukan penjemputan warga yang melakukan isolasi mandiri untuk diantar ke tempat isolasi terintegrasi (isoter) Poltrada di Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Sabtu 14 Agustus 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Satgas Penanganan Covid-19 Tabanan kini telah menambahkan dua tempat isolasi terintegrasi (isoter).

Total ada 536 bed yang telah disediakan untuk menampung warga yang terkonfirmasi positif dengan gejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG).

Hal ini dilakukan menyusul dengan kembalinya kebijakan untuk wajib melakukan isolasi terintegrasi.

Semua pasien yang melakukan isoman dijemput untuk diarahkan menuju isoter dengan bantuan TNI dan Polri. 

BACA JUGA: Tiga Kecamatan di Tabanan Berisiko Tinggi Alami Bencana Tanah Longsor Saat Musim Hujan Turun

Menurut data yang diperoleh, selain memanfaatkan asrama Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) di Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan dengan kapasitas 280 bed, kemudian ada Mes Diklat Kwarda Pramuka Bali di Banjar Kelaci, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga dengan kapasitas 32 bed. 

Kemudian penambahannya adalah di Wisma PLN di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti dengan kapasitas 24-26 bed, serta Tabanan juga menyediakan kamar hotel di luar Tabanan yang kapasitasnya sebanyak 200 bed.

Kemudian, untuk teknis penjemputan pasien tanpa bergejala maupun yang bergejala ringan diserahkan sepenuhnya kepada TNI/Polri.

"Untuk teknis penjemputannya dikomandoi langsung oleh Pak Dandim Tabanan," kata Sekda Tabanan, I Gede Susila saat dikonfirmasi Minggu 15 Agustus 2021.

Susila menjelaskan, sehubungan dengan kembalinya kebijakan agar pasien berstatus OTG dan bergejala ringan agar melakukan isolasi terpusat, pihak pemerintah telah menambah dua lokasi tempat isolasi terintegrasi (isoter).

Tujunnya adalah untuk penanganan yang lebih optimal.

Sebab, jika mereka yang OTG dan gejala ringan melakukan isoman rentan untuk menularkan ke keluarga lainnya sehingga bisa menjadi klaster baru.

"Saat ini sudah ada 4 lokasi untuk tempat isolasi terintegrasi itu," katanya. 

Kemudian, kata dia, dari empat lokasi tersebut, isoter di Poltrada dan hotel di luar Tabanan lebih diprioritaskan.

Sementara sebagai antisipasi bila kebutuhan ruang isoter tidak mencukupi, maka Mes Diklat Kwarda Pramuka Bali dan Wisma PLN akan dimanfaatkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved