Berita Denpasar
11 Hotel Tutup Permanen dan 70 Tutup Sementara di Kota Denpasar, Termasuk Hotel Berbintang
Sebanyak 11 hotel non bintang tutup permanen di Kota Denpasar, Bali. Sementara 70 hotel non bintang lainnya harus tutup sementara.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Komang Agus Ruspawan
Dari 90 pondok wisata di Kota Denpasar, yang tutup sementara sebanyak 32 usaha dan yang tutup permanen dua usaha.
Untuk vila dari 96 usaha yang tutup sementara ada sebanyak 36 vila.
Sedangkan yang tutup permanen sebanyak tiga vila.
Baca Juga: Ini 10 Kepala Daerah yang Ditegur Mendagri karena Lambat Bayar Insentif Nakes
"Meski ada yang masih buka, namun mereka juga sudah susah payah untuk memenuhi operasional yang dibutuhkan. Mereka kesusahan untuk memenuhi operasional," katanya.
Selain ditutup, banyak hotel-hotel di Bali juga terpaksa dijual oleh pemiliknya akibat pandemi ini.
Bahkan muncul fenomena hotel-hotel di Bali dijual melalui platform pasar daring (marketplace).
Sebut saja, sebuah hotel di kawasan Sunset Road Kuta yang dijual Rp 65 miliar di situs marketplace Facebook.
Selain itu, sebuah hotel bintang 5 di kawasan Ubud, Gianyar dijual Rp 275 miliar situs jual beli properti Lamudi.
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace penjualan hotel di Bali semakin meningkat di masa pandemi ini.
“Hotel dijual ya sebenarnya masalah dari sebelum Covid juga sudah ada. Cuma waktu itu tidak terlalu menonjol jumlahnya karena memang ada orang bergerak dalam bidang jual-beli hotel, property. Cuma di masa Covid ini makin menonjol akhir-akhir ini," katanya, Jumat 30 Juli 2021.
Dia mengatakan, penyebab banyaknya para pengusaha yang memilih menutup hotelnya dan menjualnya tersebut akibat tidak bisanya menahan serangan pandemi yang menggerogoti perekonomian mereka.
Sehingga, salah satu langkah untuk penyelamatannya adalah dengan jalan menjual aset yang dimilikinya, seperti hotel.
"Saya melihat hotel itu usaha, basic-nya adalah untung dan rugi. Ketika dia sudah nggak bisa menahan keadaan ekonomi sekarang pasti larinya akan ke sana (menjual)," ujarnya.
Ketua PHRI Bali ini memaklumi keputusan yang diambil para pengusaha yang memilih menutup dan menjual hotelnya tersebut.