Corona di Bali

Tiap Banjar Tercecer 20 Orang, Warga Tabanan Serbu Gerai Vaksinasi, RSUD Buleleng Bangun Poli Covid

Ribuan warga Tabanan mendatangi gerai vaksinasi massal yang dilaksanakan di Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan

TRIBUN BALI/I MADE PRASETIA ARYAWAN
Suasana vaksinasi massal yang digelar Polres Tabanan di Gedung Kesenian Ketut Maria Tabanan, Selasa 31 Agustus 2021- Tiap Banjar Tercecer 20 Orang, Warga Tabanan Serbu Gerai Vaksinasi, RSUD Buleleng Bangun Poli Covid 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Ribuan warga Tabanan mendatangi gerai vaksinasi massal yang dilaksanakan di Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan, Selasa 31 Agustus 2021.

Petugas menyasar warga masing-masing banjar yang tercecer.

Namun jumlah yang mendaftar sampai 1.025 orang padahal kuota vaksin 1.000 dosis.

"Sasaranya untuk seluruh masyarakat yang wajib vaksin mulai dari lansia, ibu hamil, maupun anak-anak usia 12-17 tahun," kata Kabag Ops Polres Tabanan, Kompol I Nengah Sudiarta.

Baca juga: TERBARU Syarat Naik Pesawat di Jawa-Bali, Tak Perlu Tes PCR Asalkan Sudah Vaksin Covid-19 Kedua

Ia menjelaskan, kegiatan vaksinasi ini menyasar yang tercecer sesuai dengan data ulang yang dilakukan sebelumnya.

Di Tabanan, rata-rata yang belum ikut vaksinasi mencapai 15-20 orang di masing-masing banjar.

"Yang belum vaksinasi memang masih banyak, untuk itulah kami bantu backup Dinas Kesehatan Tabanan dengan gerai vaksinasi ini," jelasnya.

Kompol Sudiarta menegaskan, sasaran vaksinasi ini tidak hanya untuk masyarakat Tabanan semata melainkan seluruh masyarakat yang memenuhi persyaratan.

"Artinya siapa saja boleh ikut vaksinasi ini. Ini tujuannya untuk segera mencapai heard immunity di Bali," kata dia.

Pada gerai vaksinasi ini, Polres Tabanan membatasi ketersediaan vaksin hanya 1.000 dosis.

Namun yang mendaftar sudah mencapai 1.025 orang.

Mereka yang mendaftar lebih dari ketersediaan vaksin.

Namun, kata dia, ada sejumlah warga yang tak lolos pemeriksaan awal semisal tensi tinggi.

"Yang gagal vaksin itu sekitar 25 orang, gerai vaksin tersebut akan kami lakukan menyasar tempat lain," tandasnya.

Gejala Panjang

Sementara itu, RSUD Buleleng saat ini sedang menyiapkan poli khusus Covid-19.

Poli ini berfungsi untuk menangani pasien yang sudah selesai menjalani isolasi, namun masih mengalami long covid, serta untuk masyarakat yang mengalami gejala ke arah Covid.

Dirut RSUD Buleleng, dr Putu Arya Nugraha mengatakan, poli khusus Covid ini dibuat karena masih banyak warga yang sudah selesai menjalani isolasi, namun masih mengalami keluhan batuk, sesak nafas, susah tidur, dan pegal.

Sementara jika ingin berobat, pasien sebelumnya diminta untuk mencari rujukan ke faskes primer terlebih dahulu, sehingga prosesnya dirasa cukup panjang.

Atas dasar itu lah, pihaknya akhirnya memutuskan untuk membuat poli khusus covid.

Poli Covid ini, kata Arya, dibuat di ruangan bekas PMI, dan ditargetkan bisa beroperasi mulai pekan depan.

"Warga yang mengalami gejala ke arah Covid juga bisa diperiksa di poli itu. Poli Covid ini juga kami buat tujuannya untuk memisahkan alur antara Covid dan non Covid," jelas dia.

Baca juga: Singapura Telah Vaksinasi 80 Persen Warganya dan Jadi yang Tertinggi di Dunia

Ruang Khusus

Selain membuat Poli Covid-19, RSUD Buleleng membuat ruang khusus untuk bayi, ibu melahirkan, cuci darah, dan bedah bagi pasien yang terkonfirmasi Covid-19.

Ruang khusus ini sejatinya menjadi konsep standar, namun baru dapat diwujudkan, karena sebelumnya RSUD Buleleng masih fokus menyediakan ruang rawat inap Covid-19.

"Kami sudah menyediakan ruang bersalin khusus covid, cuci darah khusus untuk pasien Covid-19, serta rutenya. Sebelum ada ruang khusus ini, semua dijadikan satu dengan pasien-pasien Covid lainnya. Sekarang kami sudah buatkan sekat khusus, jadi tidak mengganggu alur pasien lain," kata Dirut RSUD Buleleng, dr Putu Arya Nugraha. (mpa/rtu)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved