Berita Karangasem
Harga Gumitir Anjlok Dari Rp20 Ribu Menjadi Rp5 Ribu Perkilogram, Petani di Abang Mengeluh
Petani bunga gumitir di Desa Abang, Kecamatan Abang, Karangasem mengeluh dikarenakan harga bunga gumitir terjun bebas.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA- Petani bunga gumitir di Desa Abang, Kecamatan Abang, Karangasem mengeluh dikarenakan harga bunga gumitir terjun bebas.
Harga semula Rp20 ribu perkilogram, kini turun jadi Rp5 ribu.
Kondisi terjadi sejak 2 bulan lalu, sebelum diberlakukannya PPKM di Karangasem.
Perbekel Desa Abang, Nyoman Sutirtyana, mengatakan petani gumitir di Desa Abang yang berjumlah sekitar 30 orang mengeluh.
Mengingat bulan sekarang petani telah memasuki musim panen gumitir.
"Banyak yang mengeluh," kata Nyoman Sutirtayana saat dihubungi, Senin 6 September 2021 siang kemarin.
Baca juga: Warga Bau Kawan Karangasem Geger Tengah Malam, Dapur Wayan Peras Hangus Terbakar, Rugi Rp 30 Juta
Turunnya harga bunga gumitir disebabkan beberapa faktor.
Diantaranya, yakni masih belum adanya upacara.
Kedua karena ada pembatasan masyarakat saat menggelar kegiatan keagamaan.
Mengingat masih diterapkanya PPKM.
Tujuannya untuk tekan penyebaran Covid-19 di Bumi Lahar.
"Akibat kondisi ini otomatis permintaan bunga gumitir di pasar sedikit. Sedangkan pasokan di petani banyak. Makanya petani menjual bunga gumitirnya dengan murah. Yang penting hasil pertaniannya terjual, tak membusuk," ungkap Nyoman Sutirtayana.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Karangasem Sudah Capai 500 Ribu Lebih Penduduk, Warga Diminta Disiplin Prokes
Ditambahkan, petani gumitir juga kesulitan jual hasil pertanian.
Mengingat masih diterapkannya PPKM untuk menekan penyebaran Covid-19 .
Biasanya petani tak sampai jual ke pasar, menunggu pembeli datang ke sawah.