Martabak Sultan Booming di Bali, Pengusaha 18 Tahun Ini Raup Omzet hingga Rp 100 Juta per Bulan

Usaha ini awalnya dirintis sebagai usaha rumahan yang ia pasarkan lewat media sosial.

Namun lambat laun ternyata keuangan dari hasil penjualannya semakin berputar.

Hingga ia bisa membuka cabang di beberapa wilayah, seperti di Dalung, Imam Bonjol, Renon, Panjer, dan Gatsu Tengah.

"Iya pertama lewat medsos, awalnya usaha rumahan. Bisa sampai buka cabang karena semakin lama semakin berputar uangnya.

Jadi saya bisa buka cabang. Aktivitas sebelumnya sekolah saja. Sebelumnya juga buka-buka bisnis, pernah gagal.

Yah, namanya juga manusia, kita belajar dari kegagalan. Saya tidak ragu buka usaha di usia muda.

Tapi saya kadang minder saja. Kadang orang itu tidak percaya kalau saya sudah buka usaha di umur segini," katanya.

Dalam sehari martabak buatannya bisa terjual hingga 100 kotak di seluruh outlet.

Untuk range harganya mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 50 ribu.

Varian martabak yang paling best seller, yakni martabak manis rasa red velvet, serta martabak asin mozzarella.

Baca juga: Sosok Dan Profil Mendiang Akidi Tio, Pengusaha Sukses Asal Aceh yang Beri Bantuan Rp 2 Triliun 

Jadi menu martabaknya mengusung konsep kekinian. Martabak Sultan ini bisa dipesan melalui ojek online.

"Resepnya saya dapat pertama kali dari Youtube. Tapi kebetulan orangtua saya pedagang kue.

Jadi saya gabung-gabungkan dan olah. Omzet per bulan kira-kira mencapai Rp 50 juta sampai Rp 100 juta.

Itu omzet kotor dari semua cabang. Karyawan kami ada 13 orang totalnya," tuturnya.

Untuk jam bukanya, mulai pukul 15.00 Wita hingga 21.00 Wita.