Tips Kesehatan

Mengapa Pasien Gagal Ginjal Kronik Perlu Transplantasi Ginjal? Simak Penjelasannya Berikut

Transplantasi ginjal merupakan teknik pencangkokan ginjal dari ginjal yang berasal dari orang hidup atau mati kepada pasien PGK.

Editor: Noviana Windri
Via Kompas
Ilustrasi Transplantasi Ginjal 

TRIBUN-BALI.COM - Transplantasi ginjal merupakan salah satu langkah medis yang dilakukan pada  pasien yang mengalami penyakit penyakit gagal ginjal kronik (PGK), untuk menekan angka mortalitas.

Transplantasi ginjal merupakan teknik pencangkokan ginjal dari ginjal yang berasal dari orang hidup atau mati kepada pasien PGK.

Ginjal yang didonorkan kepada resipien harus dalam kondisi sehat.

Ginjal ini diharapkan mampu menggantikan tugas atau fungsi ginjal yang sudah tidak mampu bekerja.

Menurut Pokja Transplantasi Ginjal RSCM, Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Dr. dr. Maruhum Bonar H. Marbun, Sp.PD-KGH, setidaknya ada tiga keuntungan tranplantasi ginjal yang telah dipaparkan dalam acara re-launching virtual Unit Layanan Transplantasi Ginjal Departemen Urologi FKUI-RSCM, Jumat (11/9/2020).

Baca juga: Gagal Ginjal Berujung Kematian, Hindari 4 Makanan Berikut Ini

Baca juga: Mau Ginjal Sehat? Konsumsi 6 Jenis Makanan ini

Pertama, meningkatnya kuntitas dan kualitas hidup, yang diperkirakan dapat membantu memperpanjang jangka hidup.

Kedua, tidak lagi terikat diet tertentu.

Pasien yang mengidap PGK umumnya sangat dibatasi konsumsi air, namun jika sudah melakukan transplantasi, pasien tak perlu lagi menerapkan diet yang ketat.

Kemudian ketiga, dapat melakukan perjalanan jauh.

Pasien dengan PGK yang diharuskan mencuci darah secara berkala, biasanya sulit untuk pergi berlibur, karena dikhawatirkan tidak mendapat akses cuci darah di tempat tujuan.

"Sehingga jika sudah melakukan transplantasi bisa dengan mudah melakukan perjalanan jauh," kata Marahum dalam acara re-launching virtual Unit Layanan Transplantasi Ginjal Departemen Urologi FKUI-RSCM, Jumat (11/9/2020).

Baca juga: Jengkol Ternyata Bahaya untuk Ginjal Kalau Berlebihan, Ini Cara Menetralisir Efek Negatifnya

Baca juga: 7 Penyebab Batu Ginjal yang Sering Diabaikan, Segera ke Dokter Jika Mengalami Gejala Ini

Setelah emlakukan transplantasi, pasien akan merasa lebih sehat dan bisa melakukan aktivitas seperti orang sehat pada umumnya.

Sebenarnya, semua pasien gagal ginjal kronik bisa menjadi kandidat untuk melakukan tranplantasi.

Tetapi, untuk beberapa kasus penyakit trasnplantasi ginjal tidak bisa dilakukan.

"Jika pasien mengalami keganasan sistemik, infeksi kronis, penyakit kardiovaskular yang berat, gangguan neuropskiatri, usia tua (hal ini yang di maksudkan adalah jika sudah berumur di atas 70 tahun) bisanya sulit untuk transplantasi," tutur Marahum.

Sedangkan, untuk pendonor, umumnya berasal dari donor hidup dan donor mati, tetapi di Indonesia transplantasi hanya dari donor hidup.

Donor hidup dibagi menjadi dua, ada Genetically related yang bersal dari pihak keluarga dan Non-Related yang didapatkan dari pendonor di luar keluarga. 

Baca juga: Jangan Diabaikan, 4 Makanan Ini Bisa Menyebabkan Gagal Ginjal

Baca juga: WASPADA Penyakit Ginjal pada Anak, Kenali Jenis, Gejala, dan Penyebabnya

Untuk orang yang ingin mendonorkan ginjalnya harus berusia minimal 18 tahun atau lebih tua.

Syarat lainnya adalah sehat secara fisik dan mental, dengan kriteria:

1. Tidak memiliki batu ginjal kronik

2. Tidak ada diabetes

3. Tidak ada riwayat kanker

4. Memiliki berat badan yang ideal

5. Tekanan darah tinggi dapat dipertimbangkan

6. Masalah medis lain diperiksa kasus per kasus

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul  Mengapa pasien gagal ginjal kronik perlu transplantasi ginjal

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved