KISAH Perjuangan Irma Kasri di Jerman, Kirim 400 Lamaran Hingga Masuk Perusahaan Software Top Dunia

Walaupun harus menulis 400 lamaran, Irma memetik berbagai pelajaran berguna dari proses itu.

Editor: Bambang Wiyono
(DOK IRMA KASRI via DW INDONESIA)
Irma Kasri, Business Development Specialist di SAP. 

Setelah melewati semester pertama, Irma langsung berusaha mencari pekerjaan. “Karena kalau engga kerja, saya engga bisa mikir. Karena udah ter-setup kerja empat tahun.”

Irma bercerita, semester satu kuliah belum terlalu berat. Tapi di semester dua dia merasa sengsara, karena ada penjurusan.

Di satu mata kuliah, harus membuat paper, presentasi dan ujian tertulis.

“Udah belajar, tapi engga masuk-masuk.” Irma jadi berpikir, “Apa ini faktor usia?”

Untungnya, ada beberapa temannya yang sudah sempat bekerja beberapa tahun sebelum mulai berkuliah lagi, mengalami hal sama. “Ah, saya bukan yang pertama,” kata Irma dengan lega.

Irma Kasri
Irma Kasri ((DOK IRMA KASRI via DW INDONESIA))

Niat menetap di Jerman timbul belakangan

Waktu pergi ke Jerman untuk memulai kuliah S2, sebetulnya Irma belum punya niat dan rencana untuk menetap di Jerman.

Dia hanya berencana untuk memperdalam di bidang bisnis, dan mencari student job di perusahaan internasional.

Tapi ketika itu dia sudah mulai bekerja di SAP, perusahaan Jerman yang membuat perangkat lunak untuk operasi bisnis dan sumber daya perusahaan.

Dia merasa perusahaan itu cocok dengan dirinya dari segi budaya perusahaan.

Selain itu banyak yang bisa dia pelajari di sana, dan bisa berpindah-pindah organisasi di dalam satu perusahaan.

Setelah beberapa tahun bekerja sebagai working student di Jerman, Irma berpikir, sebaiknya membangun karier dulu di Jerman, sebelum kembali ke Indonesia.

Karena menurut pengalamannya, setelah kembali ke Indonesia dulu, dia perlu sekitar delapan bulan untuk mendapat pekerjaan di Indonesia.

Dia bercerita, ketika melamar dulu, saat wawancara ada perusahaan yang mengatakan dengan terus terang, lebih memilih lulusan Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, atau Universitas Gadjah Mada.

Tapi tidak semudah itu. Walaupun sudah beberapa tahun jadi working student dan berniat untuk mendapat kontrak untuk jadi pekerja tetap, manajer bagian tempat Irma bekerja pindah perusahaan, dan walaupun sudah dijanjikan akan dapat kontrak, manajer baru membawa orang kepercayaannya, sehingga akhirnya Irma harus mencari pekerjaan lain.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved