Berita Gianyar

Per Agustus 2021, Jumlah Tertular AIDS Saat Ini 102 Orang, Dinkes Gianyar Klaim Kasus Tak Melonjak

Dinas Kesehatan Gianyar, Bali mengklaim saat ini telah bisa menekan kasus HIV/AIDS.

Tribun Bali/ Net
Ilustrasi - Dinas Kesehatan Gianyar, Bali mengklaim saat ini telah bisa menekan kasus HIV/AIDS. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Dinas Kesehatan Gianyar, Bali mengklaim saat ini telah bisa menekan kasus HIV/AIDS.

Di mana data per Agustus 2021, kasus HIV/AIDS naik delapan kasus, dan saat ini dua orang dari tambahan tersebut telah meninggal dunia.

Sementara jumlah tertular saat ini sebanyak 102 orang.

Dari total tersebut, didominasi umur produktif dari usia 18-48 tahun.

Baca juga: BUMDes di Gianyar Diharapkan Miliki Produk Sendiri, Tiga Desa Belum Miliki BUMDes

Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, Selasa 5 Oktober 2021, setiap tahunnya, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Gianyar terus mengalami perubahan.

Seperti pada tahun 2010, jumlahnya mencapai 132 kasus dan di tahun 2011 turun menjadi 110 kasus.

Di tahun berikutnya, jumlah kasus juga mengalami penurunan menjadi 85 orang saja yang tertular.

Namun di tahun 2013, jumlah penderita HIV/AIDS kembali mengalami lonjakan signifikan, yakni sebanyak 156 kasus.

Tahun berikutnya berkurang satu, dan tidak ada penambahan. Barulah di tahun 2015 kasus mengalami lonjakan lagi, yakni 177 kasus hingga tahun 2017, jumlah penderita turun lagi menjadi 129 kasus. 

Baca juga: Kursi DPRD Gianyar Berpeluang Naik Jadi 45, Sekretaris DPRD: Masih Menunggu Keluarnya DAK2

Di tahun 2017 dengan kasus 129 tersebut, 70 persen penderita didominasi oleh ODHA berumur 20-39 tahun.

Di Tahun 2018 lalu terdapat 86 kasus, 2019 sebanyak 177 kasus dan tahun 2020 sebanyak 77 kasus.

Dari akumulasi tersebut, 2,4 persen adalah balita, yang ditularkan langsung oleh ibunya.

Kapala Dinas Kesehatan Gianyar, Ida Komang Upeksa mengatakan, meskipun per Agustus ini jumlah penderita sebanyak delapan orang.

Pihaknya menegaskan tidak terjadi lonjakan signifikan.

"Kasusnya nambah delapan, dan meninggal dua, artinya ada enam kasus baru. Ini semua sudah tertangani," ujarnya.

Baca juga: Sudah Dibuka, Pendapatan Gianyar dari Objek Wisata Rp 2 Juta Per Hari

Dijelaskan lagi, secara akumulasi jumlah pengidap HIV/AIDS  dari tahun 1987 sampai saat ini, di Kabupaten Gianyar terdapat 9.486 kasus.

"Kalau dibandingkan dengan tahun 2017 misalnya ada 129 kasus, sehingga dengan kasus saat ini relatif tidak ada lonjakan dan harapan kami tidak ada kasus baru," tandasnya.

Upeksa mengatakan, penyebaran kasus ini didominasi di Gianyar Utara dan Selatan.

Berdasarkan data, kata dia, telah terpatahkan anggapan daerah Ubud tidak masuk dalam penderita terbanyak seperti anggapan masyarakat selama ini.

Baca juga: KISAH Nahas Made Suparta: Kejar-kejaran dengan Pencuri Ternak di Gianyar, Kecelakaan hingga Tewas

“Banyak yang menduga kasus terbanyak di Ubud, karena heterogen dan kampung turis, namun sesungguhnya kasus lebih banyak di Gianyar atas,“ ujarnya.

Namun Upeksa tak merinci kecamatan yang dimaksud.

Terkait pelayanan kesehatan ODHA di Kabupaten Gianyar, kata dia terdapat dua tempat pelayanan obat gratis.

Yakni di RSUD Sanjiwani dan Puskesmas II Gianyar. Pada masa pandemi, ada beberapa penderita yang berhenti mengkonsumsi obat, namun hal ini sudah ditangani langsung oleh KPAID Gianyar.

"Ini tidak boleh putus obat, sekali putus obat maka kekebalan tubuh akan menurun. Ini sudah mendapat penanganan langsung dari KPAID," tandasnya. (*)

Berita lainnya di Berita Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved