Berita Denpasar

Serangkaian Palebon Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung, Jika Tak Pandemi, Diikuti Puluhan Ribu

Serangkaian dengan palebon Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung dari Griya Gede Keniten, digelar prosesi manah toya ning.

(Tribun Bali/Rizal Fanany)
Krama mengikuti prosesi manah toyah ning dalam serangkaian palebon Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung dari Griya Gede Keniten menuju pura Belatri,matahari terbit, Denpasar, Rabu, 6 Oktober 2021 - Serangkaian Palebon Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung, Jika Tak Pandemi, Diikuti Puluhan Ribu 

Ida Pedanda Nabe Gede Dwija tutup usia pada usia 87 tahun, di Griya Gede Keniten.

Ida lebar, Minggu 28 Maret 2021 bertepatan dengan Purnama Kadasa pukul 16.00 Wita.

Ida Pedanda Nabe meninggalkan istri yakni Ida Pedanda Istri Agung Patni Ngenjung juga empat putra, yakni Ida Bagus Ngurah Agung Kumbayana, Ida Bagus Gede Agung Sidharta Putra, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, dan Ida Bagus Agung Awatara Putra.

Dari keempat putra, Ida Pedanda Nabe Gede Dwija memiliki 15 orang cucu.

Saat masih walaka, Ida merupakan tokoh pariwisata dan merupakan pionir pariwisata Bali dari Sanur.

Berbagai penghargaan telah Ida dapatkan terkait pengabdiannya dalam dunia pariwisata.

Salah satu putra Ida, yakni Ida Bagus Gede Agung Sidharta Putra menuturkan, saat masih walaka Ida bernama Ida Bagus Tjetana Putra.

Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung lahir di Sanur, 26 Mei 1934.

“Beliau adalah tokoh pariwisata Bali dari Sanur. Sanur merupakan pionir pariwisata di Bali dan beliau pionir pariwisata Sanur sehingga otomatis juga pionir pariwisata Bali,” kata Sidharta Putra, Rabu.

Saat aktif di dunia pariwisata, Ida sempat menjadi ketua PHRI Bali pada 1985-1995 dan sebagai Ketua Lions Club Bali pada 1994-1995, termasuk ketua Yayasan Pembangunan Sanur.

Ida juga aktif dalam berbagai organisasi seperti PHRI Bali, Kadin Bali, PATA Bali, Apindo Bali, serta Lions Club International.

Juga menjadi founder dari Santrian Group yang bergerak dalam sektor perhotelan, restoran, serta properti.

Ida madiksa sebagai pedanda pada 2009.

Selalu aktif bergerak di bidang adat dengan melakukan pembenahan beberapa pura, serta mengabdi kepada umat sesuai tugasnya sebagai pedanda.

Pada 2019, Ida mendapat satya lencana dalam bidang pariwisata dari Presiden RI, Joko Widodo.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved