Berita Nasional

Umrah Dibuka, Ini yang Perlu Dipersiapkan untuk Ibadah di Tanah Suci, Soal Vaksin hingga Karantina

Umrah dibuka, ini yang perlu dipersiapkan jemaah Indonesia untuk bisa ibadah di tanah suci, soal vaksin hingga karantina

Editor: Irma Budiarti
AFP/HO/SAUDI MINISTRY OF MEDIA via KOMPAS.COM
Umat muslim mengitari Ka'bah saat melakukan tawaf ibadah haji dengan penerapan protokol kesehatan di Masjidil Haram, Kota Mekah, Arab Saudi, Minggu 2 Agustus 2020. Umrah dibuka, ini yang perlu dipersiapkan jemaah Indonesia untuk bisa ibadah di tanah suci, soal vaksin hingga karantina. 

Kapan ibadah umrah bisa dilakukan?

Meski belum ada kepastian terkait kapan umrah bisa dilaksanakan kembali, Konsul haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Endang Jumali, memperkirakan ibadah umrah bisa dilaksanakan mulai November 2021, sama seperti pelaksanaan umrah tahun sebelumnya.

"Kalau kita merujuk pengalaman tahun kemarin, jemaah kita masuk [ke Arab Saudi] 4 November, jadi mudah-mudahan di bulan November sudah ada kejelasan.

Paling tidak sama seperti 2020," ujar Endang ketika dihubungi melalui sambungan telpon Senin 11 Oktober 2021.

"Jadi saat ini secara detail juknis terkait kapan dibuka berapa jumlahnya, hal yang tak kalah penting terkait vaksin dan integrasi aplikasi PeduliLindungi dengan Tawakkalna, ini belum clear sampai saat ini," jelasnya.

Apakah perlu vaksin booster?

Seperti dikatakan Endang, vaksinasi menjadi hal teknis yang dibahas dalam pelaksaan ibadah umrah.

Ketua Umum AMPHURI Firman M Nur mengungkapkan mayoritas penduduk Indonesia masih menggunakan vaksin Sinovac yang belum termasuk dalam empat vaksin yang direkomendasikan oleh pemerintah Saudi.

"Tampaknya vaksin booster menjadi sebuah keniscayaan tambahan persyaratan jika menggunakan vaksinasi yang berbeda dari yang ditentukan oleh Saudi Arabia," ungkap Firman.

Kewajiban vaksin booster, disebut oleh Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali sebagai "salah satu kendala penting".

Baca juga: Jamaah Bakal Dikarantina 5 Hari, Kerajaan Arab Saudi Resmi Buka Umrah untuk Indonesia

Sebab, kata Endang, jika merujuk surat edaran Kementerian Haji Arab Saudi tertanggal 25 Juli 2021, hanya ada empat jenis vaksin yang jenis masuk, yakni Pfizer, Moderna, Aztra Zeneca, dan Johnson & Johnson.

Namun pada 24 Agustus 2021, pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Kesehatan membolehkan "vaksin dari China" - yakni Sinovac dan Sinopharm - dengan catatan harus melakukan vaksinasi ketiga dengan jenis lain.

"Inilah yang menjadi kendala kita ketika harus booster. Berapa sih jumlah orang Indonesia yang sudah divaksin? Kok tiba-tiba harus vaksin ketiga, kan itu jadi kendala.

"Ini yang sedang kami koordinasikan dengan pihak terkait di sini supaya tidak ada [vaksin] booster," kata Endang.

Calon jemaah Umrah, Feby Joko Priharto, menuntut kepastian apakah dirinya yang mendapat vaksin Sinovac bisa melakukan ibadah umrah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved