Berita Tabanan
Sosialisasi Megaproyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk Dilanjutkan, Ada Tambahan Satu Desa yang Terdampak
Menurut data, di Kecamatan Marga masih ada empat desa yang terdampak diantaranya Desa Selanbawak, Desa Tegal Jadi, Desa Marga, dan Desa Marga Dauh
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Sosialisasi pembangunan Mega Proyek Tol Mengwi-Gilimanuk kepada masyarakat terdampak akhirnya dilanjutkan mulai Senin 25 Oktober 2021 besok.
Sosialisasi sebelumnya terpaksa ditunda lantaran adanya penerapan PPKM Jawa-Bali.
Terbaru, megaproyek yang akan melintasi tiga kabupaten di Bali ini mengalami sejumlah perubahan. Yakni perubahan lintasan yang menyebabkan satu desa di Kecamatan Marga dan penambahan di Kecamatan Tabanan.
Menurut data, di Kecamatan Marga masih ada empat desa yang terdampak diantaranya Desa Selanbawak, Desa Tegal Jadi, Desa Marga, dan Desa Marga Dauh Puri.
Baca juga: Jadi Atensi Kapolri, Polres Tabanan Bentuk Tim Selidiki Kasus Pinjol Ilegal yang Rugikan Masyarakat
Namun, jika sebelumnya lintasan tol melewati Desa Tegal Jadi, saat ini berpindah ke Desa Kuwum.
Sementara itu, untuk di Kecamatan Tabanan terjadi penambahan Desa yang terdampak. Semula tol akan melewati tiga Desa kini bertambah jadi empat desa.
Diantaranya, Desa Wanasari, Desa Buahan, dan Desa Tunjuk. Terakhir penambahannya adalah melewati Desa Denbantas.
"Astungkara sekarang sudah mulai dilanjutkan. Masyarakat sudah diundang untuk sosialisasi agar mengetahui penjelasan awal terkait pembangunan tol ini. Besok (Senin) hari pertama rencananya sosialisasi pertama," jelas Camat Marga, I Gusti Alit Adiatmika saat dikonfirmaai, Minggu 24 Oktober 2021.
Alit Adiatmika melanjutkan, namun selain sosialisasi ternyata ada sedikit perubahan yang terjadi.
Artinya, jika semula ada Desa Tegal Jadi yang terdampak jalan tol ini, kali ini Desa Kuwum yang dilintasi.
Kemungkinan, perubahan itu sudah sesuai dengan pertimbangan dari tim yang melakukan cek lokasi.
"Awalnya kan Desa Tegal Jadi yang terdampak, tapi sekarang batal dan pindah ke Desa Kuwum," ungkapnya.
Disinggung mengenai apakah perubahan lintasan itu menyebabkan gejolak di masyarakat, Camat Marga menyatakan sampai saat ini tidak ada permasalahan.
Sebab, pada awal kabar jalan tol ini digaungkan, sedikit gejolak terjadi di Desa Selanbawak yakni di Banjar Selanbawak Kelod karena berbagai hal.
Baca juga: Raih Bintang Gerilya, Veteran Asal Denpasar Made Anom Diabadikan di TMP Pancaka Tirta Tabanan
Namun, saat ini jalur tersebut berpindah ke Banjar Manik Gunung desa setempat. Sehingga, gejolak tersebut sudah mereda.
"Jika yang di Selanbawak itu juga sudah pindah ke Banjar Manim Gunung. Sampai saat ini belum ada gejolak yang timbul akibat perubahan itu. Semoga saja akan berjalan lancar," tegasnya.
Dengan dilaksanakan sosialisasi ke masyarakat, kata dia, semoga pemerintah bisa membantu memberikan pemahaman terhadap masyarakat terdampak. Serta tak menjadikan beban meskipun lahan mereka terdampak.
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Tabanan, I Wayan Sudarya menyatakan, proses sosialisasi pembangunan Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk ini akhirnya dilanjutkan mulai Senin 25 Oktober 2021 besok.
Masyarakat di Kecamatan Marga akan menerima sosialiasi pertama kemudian dilanjutkan dengan sosialiasi ke Kecamatan Tabanan.
Untuk di Kecamatan Marga dan Tabanan ini, ratusan warga terdampak sudah diberikan surat undangan.
Masyarakat di Kecamatan Marga akan menerima sosialisasi pada Senin 25 Oktober 2021 dan dilanjutkan di Kecamatan Tabahan akan berlangsung Selasa dan Rabu.
“Nggih, mulai besok (Senin) sosialisasi tahap pertama di Kecamatan Marga akak dilaksanakan. Kemudian akan dilanjutkan ke Kecamatan Tabanan," kata Sudarya.
Sudarya menjelaskan, pelaksanaan sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat memiliki pemahaman dan gambaran yang jelas tentang program pemerintah pusat ini.
Termasuk juga untuk melakukan sikronisasi atau pendataan awal terhadap data bidang tanah yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) dengan sertifikat milik warga.
Baca juga: Deklarasikan Forum Sipandu Beradat Se-Tabanan, Kapolda Tekankan Semua Masalah Bisa Selesai di Desa
Artinya pelaksanannya sama dengan di Kecamatan lainnya di Tabanan.
"Semoga dengan sosialisasi ini masyarakat yang terdampak akan menjadi paham dan pengerjaannya nanti juga bisa berjalan lancar," harapnya.
Sebelumnya, mengenai rencana sosialisasi di Kecamatan Tabanan dan Marga disebutkan karena proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi yang melintasi Tabanan masih terjadi pergeseran lintasan atau trase yakni di Desa Wanasari.
Untuk itu Kecamatan Tabanan dan Kecamatan Marga menyusul mengikuti sosialisasi dan pendataan awal.
Pergeseran lintasan ini terjadi lantaran di Desa Wanasari, Kecamatan Tabanan akan dibangun jalan masuk atau interchange atau persimpangan.
Ternyata, penambahan jalan masuk Tol ini diusulkan oleh Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya dengan tujuan agar ekonomi di wilayah Kabupaten Tabanan berkembang.
Dan saat ini tim pendataan sedang melakukan pekerjaan tersebut kemudian kemungkinan akan ada tambahan luasan lahan yang terdampak.
Untuk diketahui, total luasan lahan sementara yang terdampak mega proyek jalan tol ini seluas 1.069 hektar.
Kemungkinan lahan efektif atau lahan yang akan diberikan ganti rugi kurang lebih 950 hektar, sementara sisanya sekitar 100 hektar, ada tanah negara, hutan dan lain sebagainya.(*)
Artikel lainnya di Berita Tabanan