Berita Badung
Wisdom Ramai-ramai Cancel ke Bali karena Wajib PCR, PHRI Badung: Semestinya Antigen Masih Masuk Akal
Wisatawan yang ingin berlibur ke Bali memilih cancel karena aturan naik pesawat wajib PCR, berikut tanggapan PHRI Badung
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Irma Budiarti
Yang jelas ada cancel, besok coba saya tanya," ucapnya.
Sejauh ini ia mengaku wisatawan domestik yang datang ke Bali mulai menggeliat.
Bahkan yang paling dominan wisatawan domestik dari Jakarta dan Surabaya.
"Semestinya rapid antigen masih masuk akal menurut saya.
Jangan dipaksa untuk PCR, dengan kondisi seperti ini.
Apalagi yang datang kan sudah vaksin dua kali," tegasnya.
Lanjutnya, screaning juga tetap dilakukan, jika suhu tubuh sampai 38 diwajibkan karantina.
Sehingga dipastikan protokol kesehatan berjalan dengan baik.
"Intinya kalau PCR, wisatawan banyak keluar uang, dan lama menunggu, meski kini sudah diturunkan.
Kalau rapid masih bisalah, apalagi wisatawan domestik.
Baca juga: Wajib PCR, Ratusan Wisdom Cancel Kamar di Karangasem, Kariasa: Belum Pulih Sudah Diamputasi Lagi
Dengan kondisi saat ini, kalau bayar mahal, mungkin mereka lebih milih berlibur ke gunung atau tempat lain," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Badung menyayangkan adanya peraturan baru naik pesawat harus menunjukkan PCR.
Hal itu, menurut PHRI Badung, justru sangat memberatkan wisatawan nusantara atau domestik datang ke Bali.
Selain memakan waktu harus menunggu hasil PCR, wisatawan juga harus membayar lebih mahal jika dibandingkan dengan rapid antigen.
Hal itu pun sangat berdampak terhadap kunjungan, apalagi pariwisata di Bali masih tahap pemulihan.
(*)