Berita Bali
Siapkan 3 Dermaga Jelang Nataru, Prediksi Terjadi Lonjakan Kunjungan Wisatawan di Bali
Kunjungan wisatawan ke Bali khususnya ke Denpasar diprediksi akan melonjak jelang Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kunjungan wisatawan ke Bali khususnya ke Denpasar diprediksi akan melonjak jelang Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
Selain itu, lonjakan ini juga akan terus bertahan saat tahun 2022.
“Kami sempat berdiskusi dengan stakeholder dan diprediksi ada lonjakan kunjungan wisatawan hadapi Nataru dan tahun depan juga karena sudah ada open border wisatawan mancanegara,” kata Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Kamis 28 Oktober 2021.
Lonjakan ini tak hanya terjadi pada wisatawan domestik namun juga wisatawan mancanegara.
Baca juga: 1.596 Wisatawan Batal Datang, Wakil Gubernur Bali Sebut Penurunan Harga PCR Angin Segar
“Seperti kita ketahui, daerah tujuan wisata unggulan saat ini adalah Nusa Penida, juga akses wisatawan ke Gili Lombok, Mandalika kalau sudah tuntas, home base-nya ini ada di Bali dan salah satunya adalah Denpasar,” katanya.
Dengan demikian, pihaknya mempersiapkan tiga pelabuhan penyeberangan yang ada di kawasan Denpasar baik Pelabuhan Sanur, Serangan, maupun Mertasari.
“Kami juga gelar acara bimtek operasional pelabuhan laut pengumpan lokal agar kami bisa berbenah untuk antisipasi lonjakan wisatawan saat menggunakan akses transportasi laut,” katanya.
“Di daerah tujuan wisata di Denpasar termasuk Pelabuhan Sanur hingga Mertasari sudah dipasangi PeduliLindungi dan melalui bimtek, kami perdalam sosialisasi penerapan prokes kepada wisatawan di Denpasar,” imbuhnya.
Pihaknya menambahkan, yang menjadi kendala bagi wisatawan mancanegara yakni adanya karantina selama lima hari.
“Karena dari hasil rapat yang saya ikuti, negara tetangga seperti Vietnam, tidak ada karantina, tetapi sistem PCR awalnya yang diperketat," jelasnya.
"Kalau masa waktu tinggal wisatawan ke Bali kan rata-rata empat sampai enam hari, kalau lima hari karantina mereka akan keluarkan biaya dan waktu yang lebih. Ini kami akan diskusikan ke Pemerintah Pusat terkait masa karantina,” sambung dia.
Pihaknya juga memberi atensi terkait penerapan PCR untuk penerbangan domestik.
Kata dia banyak wisatawan yang sudah booking penerbangan terpaksa membatalkan rencana penerbangannya karena penerapan PCR ini.
Sementara itu, seorang warga yang bertugas melakukan pengaturan kapal yang bersandar maupun menyeberang di Dermaga Serangan, Nyoman Dina mengatakan, saat ini penyeberangan di Dermaga Serangan sudah sedikit bergeliat.
“Baru ada perkembangan sedikit-sedikit, belum full. Ada tamu yang ke Labuan Bajo, Gili Lombok, Nusa Penida, tapi masih tamu yang sudah lama tinggal di Bali dan domestik saja,” katanya.
Ia mengatakan, saat ini dalam sehari rata-rata ada 50 hingga 100 wisatawan yang melakukan penyeberangan sejak awal Oktober 2021 ini.
Baca juga: Wakil Wali Kota Denpasar Prediksi Akan Terjadi Lonjakan Kunjungan Wisatawan Saat Nataru
Wisatawan China Mendominasi
Jumlah kapal yang menyeberang berkisar dua hingga lima kapal dalam sehari di Dermaga Serangan.
Sedangkan saat hari sebelum Covid-19 bisa 30 sampai 40, baik boat maupun pinisi.
"Kalau ke Nusa Penida pakai fastboat, kalau ke Labuan Bajo pakai pinisi,” ujar Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa.
Selain itu, saat normal, wisatawan yang mendominasi penyeberangan di Dermaga Serangan yakni wisatawan asal China.
“Harapan kami semoga semua cepat berlalu, dan ekonomi pulih kembali. Masyarakat sudah kelelahan,” ujar Kadek Agus Arya Wibawa. (sup).
Kumpulan Artikel Denpasar