Berita Denpasar

Toko Pakaian Bekas Alias Thrift Store di Jalan Teuku Umar Barat Denpasar, Pernah Belanja di Sini?

Toko Pakaian Bekas Alias Thrift Store di Jalan Teuku Umar Barat Denpasar, Pernah Belanja di Sini?

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Salah satu toko pakaian bekas alias thrift store di Jalan Teuku Umar Barat Denpasar, Bali. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Belakangan thrifting menjadi trend sekaligus alternatif pemasukan baru bagi para pedagang pakaian bekas di tengah pandemi.

Thrifting merupakan tindakan membeli barang bekas yang masih layak pakai guna menghemat pengeluaran.

Meski begitu, ternyata omzet pedagang baju bekas justru menurun pandemi Covid-19.

Seperti diakui Muhammad Marzuki, karyawan di salah satu toko pakaian bekas atau thrift store berlokasi di Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar, Bali.

Marzuki mengatakan, selama membuka usaha penjualan pakaian bekas sejak tahun 2016, penurunan omzet selama pandemi ini hampir 50 persen. 

"Penurunan omzet hingga 50 persen tapi ada aja yang belanja. Kalau di sini jualnya dari harga Rp 25 ribu sampai Rp 175 ribu. Harganya bisa ditawar," kata Marzuki, Senin (1 November 2021). 

Salah satu toko pakaian bekas alias thrift store di Jalan Teuku Umar Barat Denpasar, Bali.
Salah satu toko pakaian bekas alias thrift store di Jalan Teuku Umar Barat Denpasar, Bali. (Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari)

Dalam sehari sebelum pandem, toko pakaian bekas ini bisa meraup omzet hingga Rp 1 juta.

Sedangkan ketika pandemi, omzet yang dia raup dalam sehari cuma sekitar Rp300 ribuan saja.

Marzuki menjelaskan, stok pakaian bekas yang dijualnya didapat dari pusat penjualan pakaian bekas di Pasar Kodok, Tabanan.

Pakaian bekas ini merupakan pakaian yang sempat dikenakan terutama oleh orang-orang Luar Negeri yang memang menggunakan pakaian tersebut sekali pakai.

Ada juga beberapa pakaian yang belum sempat terpakai oleh orang-orang tersebut. 

Pakaian yang dijualnya pun telah dicuci terlebih dahulu.

"Sebelum dijual di-laundry dulu pakaiannya. Rata-rata sebulan terjual 500 lebih pakaian. Sebelum pandemi dalam sebulan laku 1.000 pakaian. Satu orang bisa ambil 5 hingga 10 pakaian," tambahnya. 

Peminat pakaian bekas ini beragam, dari anak muda hingga orang tua.

Namun, kecenderungannya lebih banyak diminati oleh laki-laki.

Stok pakaian bekas yang siap dijual di toko Marzuki jumlahnya ribuan helai.

Ada jaket, daster, jaz, sweater, hingga celana kain dan jeans.

Untuk menarik konsumen, setiap bulan digelar promo cuci gudang.

Jika Anda tertarik, toko pakaian bekas ini buka mulai dari pukul 09.00 sampai 23.00 Wita. (*)  

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved