Berita Gianyar
UPDATE Anak Hilang di Gianyar, Ibu Mengaku Anak Tiba-Tiba Muncul dari Dalam Rumah
Di mana sebelumnya, ia dikatakan hanya bermain ke rumah tetangga. Namun pengakuan ibu sang anak, justru mengejutkan.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Anak hilang lalu muncul sendiri di Gianyar, sisakan misteri. Disembunyikan wong samar?
TRIBUN-BALI. COM, GIANYAR - Peristiwa hilang lalu nongol sendirinya seorang anak berusia tiga tahun di Perumahan Tedung, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Bali, pada Senin 1 November 2021, rupanya masih menyisakan misteri.
Di mana sebelumnya, ia dikatakan hanya bermain ke rumah tetangga.
Namun pengakuan ibu sang anak, justru mengejutkan.
Di mana anak tersebut nongol sendiri, saat orangtua dan para tetangga mencarinya ke semua tempat.
Baca juga: BPBD Gianyar & Polisi Turun ke TKP Cari Anak yang Dilaporkan Hilang, Ternyata Main di Rumah Tetangga
Ibu si anak, Tivira Angelina dalam komentarnya di Instagram Tribun Bali terkait peristiwa hilangnya anaknya tersebut mengatakan, anak tersebut tidak bermain di rumah tetangga.
Namun dia sendiri tidak mengetahui di mana anak tersebut sebenarnya saat dicari.
Sebab anak tersebut muncul secara tiba-tiba di dalam rumah.
"Anak saya ditemukan muncul sendiri di rumah setelah beberapa jam hilang. Semua telah ditelusuri tetangga. Hilangnya anak saya tidak di tetangga, ya sampai detik ini masih menjadi pertanyaan," ujarnya dikutip, Selasa 2 November 2021.
Berdasarkan data dihimpun, peristiwa ini memiliki dua asumsi.
Baca juga: Sebuah Gudang di Sukawati Gianyar Terbakar, Kapolsek Sukawati: Ini Ketiga Kalinya
Yakni, yang bersangkutan memang sedang berada di dalam rumah, namun karena kepanikan semua pihak, sehingga tidak ada yang melihatnya.
Terlebih saat itu, si anak sedang bermain handphone. Biasanya anak yang sedang bermain handphone tidak akan terpengaruh pada keriuhan di sekelilingnya.
Kemungkinan kedua adalah soal mistis.
Yakni anak tersebut disembunyikan oleh wong samar (makhluk halus) sering disebut gamang atau memedi.
Secara umum, masyarakat Bali masih sangat percaya terhadap mahkluk tak kasat mata mirip manusia yang tinggal di sungai-sungai tersebut.