Model Pengelolaan Biaya Hotel Selama Pandemi COVID-19
Masa pandemi COVID-19 sangat berpengaruh pada industri perhotelan di Bali. Penjualan kamar hotel mulai menurun sejak awal tahun 2020
Untuk menekan pengeluaran, sebagian hotel melakukan penyesuaian amenities kamar karena harga jual kamar diturunkan.
Untuk menekan pengeluaran, sebagian hotel melakukan penyesuaian amenities kamar karena harga jual kamar diturunkan.
Misalnya, merk kopi dan teh yang sebelumnya eksklusif diturunkan kelasnya dengan menggunakan merk biasa.
Fasilitas slippers yang biasanya selalu ada di kamar (sebelum pandemi), saat ini tidak disediakan lagi.
Toiletries (perlengkapan mandi) juga ikut mengalami penyesuaian.
Saat pandemi ini, produk toiletries disiapkan tanpa kemasan yang menampilkan identitas hotel.
Fasilitas breakfast (sarapan pagi) yang awalnya disajikan dengan menu lengkap, selama pandemi ini diturunkan
fasilitasnya.
Beberapa hotel bahkan ada yang meniadakan breakfast dalam tarif kamarnya.
Untuk fasilitas amenities yang biayanya bersifat variabel, selama pandemi ini mengalami penurunan biaya variabel per kamarnya karena menyesuaikan harga jual kamar.
Pengeluaran hotel berbasis kontrak juga mengalami penyesuaian.
Misalnya, penurunan kapasitas wifi, penyesuaian fasilitas channels televisi berbayar, pemeliharaan lift, dan biaya pinjaman utang di bank.
Pihak hotel menyatakan bahwa penyesuaian biaya ini tidak dikenakan penalti oleh
pihak penyedia.
Penurunan biaya ini cukup membantu hotel menjaga kelangsungan hidupnya.
Selama pandemi ini, pihak hotel mengeluarkan biaya ekstra terkait pelaksanaan protokol kesehatan.
Misalnya pengeluaran untuk pengadaan hand sanitizer, masker, disinfektan, dan pemasangan rambu-rambu protokol kesehatan.