Berita Bangli

Ibarat Jatuh Tertimpa Tangga,Harga Hasil Panen Petani dari 3 Desa di Bangli Terdampak Longsor Anjlok

Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Sebab mereka tak hanya sulit memasarkan hasil panen, namun harga hasil pertanian turut anjlok

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
bawang hasil panen warga di desa Terunyan yang disimpan di rumah bawang sebelum dijual. 

"Habis panen harus langsung dijual. Kalau tidak, tentunya akan busuk," ujarnya.

Baca juga: 48 Kelompok Pertanian di Bangli Jual Hasil Produksi Lewat Pasar Tani

Disinggung mengenai harga, Sukarma yang juga Kelihan Adat Banjar Terunyan itu mengaku secara umum nasibnya hampir sama seperti harga bawang.

Dari semula Rp 25 ribu per kilo, kini hanya Rp 8 ribu per kilo di tingkat petani.

Pihaknya mengaku tak mampu berbuat banyak, sebab ini merupakan kondisi alam.

Namun besar harapannya agar kondisi di Bukit Abang bisa kembali stabil. Sehingga akses jalan tersebut bisa kembali dibuka sepenuhnya.

"Kalau dengan perahu, biaya angkutnya lebih besar. Oleh karena itu, kami berharap pemerintah bisa membantu memasarkan hasil pertanian warga dari tiga desa, sehingga harganya tidak terlalu anjlok," harapnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Bangli

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved