Berita Bali
Warga Terisolir Banjir, Anggota DPRD Bali Sebut Marak Alih Fungsi Lahan
Hujan deras mengguyur Jembrana seharian, Kamis 4 November 2021, jembatan gantung di Banjar Nusamara Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo putus.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Menurut dia, selain terisolir, rumah warga yang terendam banjir pun mencapai puluhan Kepala Keluarga (KK).
Di antaranya di Banjar Sumbul 15 KK, Banjar Tibusambi 14 KK, Banjar Tegak Gede 1 KK, Banjar Nusamara 1 KK.
Selain terendam, banyak laporan yang masuk ke pihaknya berupa 1 ekor ternak sapi indukan mati, kemudian 2 ekor sapi muda hilang atau hanyut karena luapan air sungai.
“Belum lagi perabotan rumah tangga yang hilang. Ada juga tambak ikan warga sebanyak 12 kolam juga hancur,” ungkapnya.
Menurut dia, selain itu juga fasilitas umum, berupa senderan Wantilan Pura Puseh Desa Yehembang Kangin hancur.
Dan senderan sungai di Tibusambi yang baru sebulan selesai dibangun juga jebol beberapa meter.
Ida Bagus Komang Sudika, warga Banjar Tibusambi, Desa Yehembang Kangin, mengatakan, air sungai mulai naik pukul 19.00.
Banjir terjadi dua kali. Pertama pukul 19.00, dan sempat surut.
Tetapi kemudian air naik dan besar lagi sekitar 30 menit selanjutnya, dan mulai surut pukul 21.00.
Sementara itu, hujan deras yang mengguyur Buleleng, Kamis 4 November 2021 menimbulkan tanah longsor di delapan lokasi, serta pohon tumbang.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan, tanah longsor terjadi di Desa Sepang, Desa Busungbiu, Desa Telaga, Desa Tejakula, dan Desa Gitgit.
Pohon tumbang terjadi di Desa Kekeran.
Dari sembilan titik bencana itu, ada dua lokasi yang menimbulkan kerusakan cukup parah, yakni tanah longsor yang terjadi di Desa Sepang dan Desa Busungbiu.
Peristiwa tanah longsor di Desa Sepang tepatnya di Dusun Kerobokan, menimbulkan kerusakan rumah Ketut Sirka (45).