Berita Bali

Warga Terisolir Banjir, Anggota DPRD Bali Sebut Marak Alih Fungsi Lahan

Hujan deras mengguyur Jembrana seharian, Kamis 4 November 2021, jembatan gantung di Banjar Nusamara Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo putus.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/I Made Ardhiangga
Jembatan di Banjar Nusamara, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis 4 November 2021, terkena terjangan banjir akibat air sungai yang meluap - Warga Terisolir Banjir, Anggota DPRD Bali Sebut Marak Alih Fungsi Lahan 

Dari jumlah tersebut, sekitar 109 ha kritis karena illegal logging dan alih fungsi hutan.

Dalam hutan juga terbagi dua, yakni blok inti dan blok pemanfaatan.

Blok pemanfaatan ada pengelolaan bersama masyarakat dengan skema perhutanan sosial, yakni hutan desa pengelolaan bersama masyarakat izinnya yang memberikan Menteri Lingkungan Hidup pada pemerintah desa yang jumlahnya sebanyak 8 desa mendapat surat keputusan (SK).

“Itu kan ada kebijakan pemerintah pemanfaatan kerjasama dengan kelompok petani hutan, KTH. Jadi mereka boleh menanam, memanfaatkan lahan di bawah, tapi tidak dengan menebang pohon. Ini kadang-kadang disalahgunakan, malah pohonnya ditebang. Jadi sulit memantau kalau aparat desa tidak memantau, Babinsa, Binmas, pecalang,” ujarnya.

Namun, menurut mantan Wakil Ketua DPRD Jembrana pihaknya menyebut pembalakan tersebut bagai buah simalakama, mengingat masyarakat yang melakukan pembalakan tersebut melakukannya akibat bagian dari upaya bertahan hidup di tengah impitan ekonomi, khususnya di masa pandemi.

“Kedua, penahan air di hutan itu sudah tidak maksimal, dengan banyaknya pembalakan liar masyarakat. Ini benang merahnya bagaimana. Mereka itu kan hidup di pinggir hutan. Pasti bergantung pada apa yang ada di hutan kan itu. Ini kan terkait soal ekonomi. Isi perut masyarakat,” paparnya.

Sehingga, pihaknya mendorong agar pemerintah, baik pusat maupun daerah, turun langsung dengan memberdayakan masyarakat dengan memberikan berbagai pelatihan ataupun modal usaha dan kesempatan kerja kepada warga.

Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Rumah di Dusun Cemara Landung Bangli Tertutup Material Longsor

Hal ini menurutnya sebagai bagian dari mencegah masyarakat kembali melakukan aksi pembalakan hutan.

“Solusinya apa masyarakat ini harus diberdayakan, mencari sumber kehidupan dengan tidak merusak hutan,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya mendorong agar pemerintah dalam menjaga kelestarian hutan juga ikut melibatkan masyarakat, khususnya masyarakat adat di sekitar kawasan hutan. (ang/rtu/gil)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved