Liga Italia
Pelan Namun Pasti Simone Inzaghi Mulai Bawa Inter Milan Perlihatkan Taringnya, Ini Indikatornya
Allenatore I Nerazzurri, Simone Inzaghi membuktikan kepiawaiannya dalam meracik pasukannya kala Inter Milan mengalahkan Napoli 3-2 dilanjutan Serie A
"Lukaku memang lebih baik dari Dzeko sebelumnya, tetapi ia lebih lengkap sebagai pemain," puji Marchegiani.
"Dia (Dzeko) lebih lengkap dari Lukaku, Inter Milan bisa menggunakannya dengan cara sangat baik,"
"Terbukti ia mampu bermain bagus dengan Correa, dia tahu bagaimana melakukan hal baik melalui kombinasi operan maupun di area penalti," lanjutnya.
Seperti yang dikatakan Marchegiani, salah satu pemain yang layak disorot untuk adalah penampilan yang ditunjukkan Joaquin Correa.

Baca juga: Hasil Inter vs Napoli dan Klasemen Serie A, Nerazzurri Ngamuk dan Benamkan Skuad Spalleti 3-2
Baca juga: Analisis Kekalahan AC Milan Kontra Fiorentina di Serie A Liga Italia: Pioli Ungkap 3 Penyebab Ini
Anak asuh Inzaghi saat masih menukangi Lazio itu menjadi trequartista handal yang bermain di belakang striker utama.
Correa sudah mengemas empat gol dan satu assist untuk Nerazzurri musim ini, satu assist ia kemas di pertandingan tadi malam menghadapi Napoli untuk gol yang diciptakan Lautaro Martinez.
Kemampuan dribel dan kelincahan pemain asal Argentina ini mampu menjadi pemecah kebuntuan Inter Milan.
Tusukannya dari tengah mampu membuka celah pertahanan lawan, ia dapat merangksek sendiri ke sepertiga akhir lewat aksi individu kemudian memberikan umpan ataupun melakukan penyelesaian akhir sendiri.
Catatan dribble competed yang berada di angka 2.87 per pertandingan adalah bukti dari kemampuannya dalam mengolah si kulit bundar.
Itu juga yang menjadi alasan Inzaghi rela menentengnya dari Lazio untuk menambah amunisi Inter Milan di lini depan.
Ia mampu menjadi pelayan bagi Dzeko dan Lautaro, bahkan rata-rata gol Correa lebih apik dari nama yang disebutkan kedua.
Secara permainan, Inzaghi mengusung play position dengan mengandalkan pergerakan pemain dan perpindahan bola dengan cepat dari kaki ke kaki.
Itu yang menjadi perbadaan gaya permainannnya dengan Conte meski sama-sama menggunakan pakem dasar 3-5-2.
Conte lebih bermain secara direct dan pragmatis, ia mengedepankan umpan lambung yang menusuk mencari para wing back yang memiliki kecepatan.
Permainan yang diusung Inzaghi terbukti mampu membuat Inter Milan lebih sering melakukan passing di dalam kotak penalti.