Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

KASUS SUBANG: Prediksi dr Hastry Sumy Lewat, Tersangka Mestinya Diumumkan 18 November, Kenapa?

Ahli forensik Mabes Polri Kombes Pol Dr dr Hastry Sumy Purwanti dalam tayangan live streaming Youtube Denny Darko, yakin kasus segera terungkap.

Editor: Bambang Wiyono
Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati
Ahli Forensik Mabes Polri Kombes Pol dokter Sumy Hastry Purwanti. 

TRIBUN-BALI.COM, SUBANG - Publik menunggu gebrakan polisi mengumumkan pelaku pembunuhan keji terhadap ibu dan anak di Subang, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Menjelang 100 hari pembunuhan, semakin banyak pihak yang menunggu polisi segera mengumumkan pelaku yang telah menghabisi nyawa Tuti dan Amalia.

Pelaku pembunuhan itu telah bertindak keji terhadap Tuti dan Amalia yang mayatnya ditumpuk di bagasi mobil Alphard. 

Baca juga: UPDATE Kasus Subang, Penyidik Polda Jabar Sembunyikan Identitas 3 Saksi Baru, Mengapa?

Ahli forensik Mabes Polri Kombes Pol Dr dr Hastry Sumy Purwanti dalam tayangan live streaming Youtube Denny Darko, Sabtu (20/11/20210), yakin kasus segera terungkap.

Ia yakin polisi mampu mengungkap kasus yang banyak mendapat perhatian ini.

Bahkan Kombes Pol Dr dr Hastry Sumy Purwanti memprediksi, Polres Subang sudah bisa mengungkapkan tersangka pada Kamis (18/11/2021). 

Baca juga: Update Kasus Subang: Polda Jabar Hadirkan 3 Saksi Baru, Ungkap Hal Ini

Namun batalnya polisi mengungkap pelaku yang menghabisi nyawa Tuti dan Amalia membuat kasus ini semakin panjang. 

Di sisi lain, saksi kunci Muhammad Ramdanu alias Danu, kini dijaga ketat tim kuasa hukumnya. 

Heri Susanto, yang selama ini intensif mendampingi tim kuasa hukum Danu dari ATS Law Firm, memberikan kabar dan kondisi terkini Danu, saksi kasus Subang.

Baca juga: Update Kasus Subang: Diantara Tiga Nama ini Kemungkinan akan Dijadikan Tersangka

Heri Susanto terlihat berada di mobil bersama dengan Danu.

Terlihat Danu mengenakan baju jersey berwarna merah.

Danu terlihat santai dan sesekali tertawa saat diajak mengobrol.

Baca juga: UPDATE KASUS SUBANG: Diungkap Pekan Depan? Ini Kata Ahli Forensik, Kuasa Hukum Yoris Sepakat

Dalam video tersebut Heri memang tidak membahas kasus Subang.

Ia menjelaskan videonya itu hanya obrolan ringan dan memberikan kabar seputar kegiatannya bersama Danu tersebut.

Heri mengaku ia mengajak Danu untuk makan bersama.

Baca juga: TERKINI Kasus Subang: Kuasa Hukum Danu dan Yosef Beri Tanggapan Soal Pelimpahan Kasus

Namun, saat itu ia tak menjelaskan detail ke mana perjalanan atau tempat yang mereka tuju.

Ia meminta agar penonton setianya mengikuti perjalanannya sampai akhir.

Kemudian, Heri Susanto menjelaskan dirinya ingin mengajak makan Danu sebagai refreshing.

Baca juga: UPDATE Kasus Subang: Jelang 100 Hari, dr Hastry: Pembunuh Merupakan Orang Profesional

Menurutnya, kondisi Danu sebagai saksi kasus Subang diperlukan mental yang kuat.

Apalagi ia mengingat, sosok Danu yang masih muda dihadapkan pada musibah yang menimpa keluarganya.

Ia tak ingin obrolannya di perjalanannya itu dapat mengganggu konsentrasi sopir.

Baca juga: TERKINI Kasus Subang, Pembunuh Ibu dan Anak Dideteksi dari Cara Merokoknya, dr Hastry: Sudah Ketemu

Lebih lanjut Heri mengatakan, terlebih saat itu dirinya tengah membawa Danu yang menurutnya saksi yang harus dijaga.

“Teman-teman saya tidak akan banyak berbicara di dalam perjalanan biar sopir juga dapat berkonsentrasi.”

“Karena pada hari ini saya membawa seseorang yang memang saat ini itu sangat, harus dijaga ya,” ujar Heri Susanto.

Heri pun berharap agar kasus Subang tersebut segera terungkap.

Di unggahan lain, Heri mengaku saat ini mobilitas Danu memang cukup dibatasi. 

Danu  lebih banyak berada di rumah demi menjaga keamanannya. 

Karena alasan itu lah dia mengajak refreshing Danu sesekali waktu. 

Yosef Rileks Main Biliar

Di bagian lian, Yosef Hidayah (55), suami Tuti sekaligus ayah Amalia, menghabiskan waktunya dengan bermain biliar bersama tim kuasa hukumnya.

Fajar Sidik selaku tim kuasa hukum Yosef mengatakan, setelah sebelumnya kliennya yang secara intens diperiksa oleh pihak kepolisian mengaku butuh refleshing.

"Kan tahu sendiri klien kami sudah 15 kali dipanggil penyidik untuk diperiksa, ya mungkin butuh aja hiburan," ucap Fajar saat dihubungi melalui sambungan seluler, Minggu (21/11/2021).

Menurut Fajar, hal tersebut wajar dilakukan kliennya agar tidak terlalu memikirkan terus menerus dari kasus perampasan nyawa.

"Ya menurut saya itu salah satu aktivitas yang wajar juga, itu juga kan mainnya bersama saya dengan tim kuasa hukum lainnya," katanya.

Bukan hanya itu, kuasa hukum pun membeberkan kondisi dari kliennya tersebut setelah secara intens dilakukan pemeriksaan dan tetap berharap agar kasus tersebut cepat terungkap.

"Allhamdulilah baik, Pak Yosef juga ke saya sering ngomong dan berdoa semoga kasusnya cepat terungkap," ujar Fajar.

Fakta Baru Diungkap dr Hastry

Ahli forensik Mabes Polri Kombes Pol Dr dr Hastry Sumy Purwanti dalam tayangan live streaming youtube Denny Darko, Sabtu (20/11/20210) memastikan pelaku pembunuhan ini lebih dari satu orang. 

Dokter Hastry dengan tegas mengakui pelaku pembunuhan yang menewaskan Tuti dan Amalia itu lebih dari satu orang. 

Hanya saja, saat Denny Darko menyebut pelaku lebih dari tiga orang, dr Hastry hanya tersenyum. 

Berikut fakta-fakta terbaru kasus ini: 

1. Tak mungkin dipetieskan

Dr Hastry memastikan walauapun kasus perampasan nyawa di Subang ini sudah berjalan lebih darti 90 hari, polisi tidak akan menghentikan penyelidikannya alias tak akan dipetieskan. 

"Gak, dijamin, pasti (terungkap)," tegas polisi asal Semarang, Jawa Tengah, ini.

Dr Hastry mengaku sangat sedih ketika banyak orang yang tidak percaya polisi bisa mengungkap kasus ini.

"Saya sudah bilang, 100 persen pasti terungkap. Saya sudah tahu," tegasnya. 

Ibu satu anak ini juga membantah polisi kalah dengan pembunuhnya. 

"Engga, gak kalah dong. Kami sangat berhati-hati," tegasnya. 

Karena belum terungkap, Hastry memastikan pelakunya masih ada. 

2. Prediksi lewat

Dr Hastry awalnya memprediksi kasus ini akna diungkap ke pubik pada tanggal 18 atau 19 November 20121. 

Hal ini berdasarkan analisis dan bukti ilmiah yang sudah dikumpulkan. 

Namun, prediksi itu ternyata sudah lewat. 

Prediksi ini ternyata sama dengan yang diungkap Denny Darko. 

Meski predksinya meleset namun, diperkirakan dalam waktu dekat, pelaku pembunuhan itu akan diungkap polisi. 

3. Ada oknum berseragam yang terlibat?

Disinggung keterlibatan oknum berseragam dalam kasus pembunuhan ini, dr Hastry mengaku saat ini penyelidikan polisi belum sampai di sana. 

Alasannya, kasus ini belum mengarah ke sana. 

"Belum sampai di sana karena belum ada kesan. Belum ada yang mengarah-mengarah ke situ. Saya hanya mengumpulkan ilmiahnya saja," katanya. 

Dr Hastry memastikan, jejak ilmiah itu tidak akan bohong atau dipalsukan. 

Dengan analisis ilmiah seperti penderteksian DNA, hal itu sangat memungkinkan untuk diketahui. 

Bahkan, dia mengibaratkan ketika ada cipratan kopi bekas diminum seseorang yang menempel dibaju, dengan mudah dia bisa mendeteksi DNA orang yang ada di copratan kopi tersebut.

"Tidak ada kejahatan yang sempurna," tegasnya. 

4. Perencanaan luar biasa

Dr Hastry mengaku mundurnya penetapan tersangka kasus ini karena pihaknya harus memeriksa secara komprehensif dan lengkap agar selesai dan jelas. 

Saat disinggung bahwa polisi kekurangan mengumpulkan barang bukti forensik karena tempat kejadian perkara (TKP) tidak steril, Hastry bahkan menyebut hal tak terduga. 

"Memang ada perencanaan yang luar biasa bagusnya," ungkapnya. 

APakah nantinya kasus ini bakal merembet kemana-mana, Hastry tak membantahnya. 

Menurutnya, itu akan menjadi tugas polisi mengungkap semuanya. 

"Kita menyajikan bukti ilmiah, untuk menjerat pelaku.

Kita kan gak butuh pengakuan pelaku. Yang penting kasusnya selesai, kita sajikan bukti ilmiah," katanya. 

Di antara tiga saksi yang diperiksa marathon (Yosef, Yoris dan Danu), siapa yang akan terlibat? dr Hastry tidak mau menjawabnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul KASUS SUBANG: Kata dr Hastry, Tersangka Harusnya Bisa Diungkap Kamis 18 November, Mengapa Batal?, 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved