Berita Bali

Pamer Mangrove ke Peserta G20, PPKM Level 3 Jelang Nataru di Bali, Luhut: Nggak Banyak yang Nolak

Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Wilayah 1 di Jalan Bypass Ngurah Rai, Denpasar

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A. dan Gubernur Bali, Wayan Koster ketika kunjungi kawasan Hutan Mangrove Denpasar - Pamer Mangrove ke Peserta G20, PPKM Level 3 Jelang Nataru di Bali, Luhut: Nggak Banyak yang Nolak 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Wilayah 1 di Jalan Bypass Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Kamis 25 November 2021.

Rencananya hutan mangrove yang juga sebelumnya merupakan kawasan wisata ini akan dirombak total tracing atau tempat berjalan yang ada di dalam.

"Mau diubah total karena sudah umur 18 tahun juga. Jadi akan dibuat lebih permanen tracing-nya sehingga nantinya car juga bisa lewat sana," kata Luhut.

Nantinya hutan mangrove seluas 600 ribu ha ini akan direstorasi pasca G20 akan berlangsung di Bali.

Baca juga: Dukung Kelancaran Transportasi pada KTT G20 di Bali, Menhub Siapkan Sejumlah Langkah Ini

Baca juga: Persiapan G20 di Bali, Menko Luhut: Gubernur Berencana Gunakan Solar Panel untuk Listrik di Jalanan

Dan dana restorasi tersebut didapat dari APBN.

"Kami melihat ini dengan Pak Gubernur sebagai contoh mangrove yang sudah berumur. Dan bekas tambak ini juga membuat kontribusi yang baik untuk penyerapan karbon. Ini bagian kecil dari program pemerintah. 600 ribu hektare mangrove direstorasi. Nanti waktu G20 presiden akan nunjukin selama tahun ini dan tahun depan hampir 200 ribu hektare dilakukan restorasi dan masih sebagian besar didanai APBN," tambahnya.

Seluruh proyek restorasi yang akan berjalan didanai Rp 1,2 miliar dolar.

Selain itu, Word Bank juga akan memberi bantuan Rp 400 juta dolar untuk restorasi ini.

"Jadi presiden mau ngirim pesan 'jadi kamu tuh jangan omong-omong saja dalam pertemuan tingkat tinggi dengan dunia- dunia'. Karena program ini didanai Rp 1,2 miliar dolar. Kelihatannya World Bank akan memberi bantuan 400 juta dolar. Banyak pengusaha kelapa sawit, pengusaha-pengusaha smelter yang ada tempat mereka menanam mangrove mereka akan mulai tanam. Karena nanti mereka bisa klaim karbonnya," tambahnya.

Saat ini pihaknya sedang melakukan penyempurnaan kebijakan mengenai karbon pricing dan karbon trading dengan instansi-instansi terkait seperti Menteri Keuangan dan Perdagangan, OJK, DLHK, SDM, dan PLN.

Ia juga menjelaskan hal tersebut karena Indonesia merupakan salah satu super power dalam karbon kredit.

"Ini kekuatan besar. Kita mungkin bisa menghasilkan puluhan, ratusan bahkan miliaran dolar. Mungkin beberapa puluh tahun kedepan untuk generasi muda kedepannya untuk menciptakan lapangan kerja. Nanti bisa ikan, udang, kepiting dan sebagainya hidup di sini. Kalau masuk tadi di dalam beda temperatur dengan di sini hampir 1 derajat atau 0,5 derajat," katanya.

Rencananya proyek restorasi kawasan Mangrove ini akan selesai pada Agustus 2022.

Pemerintah telah menyiapkan seluruh kesiapan untuk kegiatan G20 yang berlangsung pada November 2022.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved