Berita Denpasar
Patung Ratu Mas Melanting dan Sang Kala Tri Semaya, Jadi Ikon Baru Warga Denpasar
Jika melewati Jalan Gajah Mada, warga akan menemui tiga patung di kawasan tersebut yang kini menjadi ikon baru Kota Denpasar, Bali
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
“Jembatan ini kemudian saya anggap lalu lintas manusia, dan saya berpikir raksasa atau boma apa yang cocok,” katanya.
Setelah itu, ia pun memutuskan untuk membuat patung Sang Kala Tri Semaya.
Jumlah kala ini sebenarnya yakni 108, dan diambil dua dari 108 bentuk tersebut dan direalisasikan menjadi patung.
“Saya ambil yang bentuk fisik raksasanya mendekati anatomi manusia. Aksesorisnya juga tidak pakai gelungan karena sesuai penempatannya. Beda dengan di pura kan ada gelungan,” tutur Kedux.
Kedux menambahkan, Sang Kala Tri Semaya ini merupakan kala yang turun ke dunia pada zaman Kaliyuga untuk menjaga manusia.
Dalam pembuatan dua patung ini, Kedux membutuhkan waktu selama tiga bulan.
Ia dibantu oleh beberapa rekannya untuk mengukir detail aksesoris patung dan dibuat di Kediri, Singapadu, Gianyar.
Patung ini dibuat dengan paras cor dengan tinggi 3 meter, dan bobot satu patung 3.3 ton.
Semantara untuk lebar patung 120 cm dan tinggi pedestal atau alas patung 130 cm.
“Saya yang membuat bentuknya dan proporsi patung. Sementara teman-teman membantu untuk membuat ukiran aksesorisnya. Waktunya cukup mepet tiga bulan. Kalau tidak dibantu, tidak bisa cepat,” akunya.
Baca juga: Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Badung Masih Stabil, Harga Buah Diprediksi Meningkat Jelang Galungan
Pembuatan patung ini pun mengalami beberapa kendala terkait pencarian bentuk boma atau raksasa.
Apalagi ini merupakan patung pertama yang dibuat oleh Kedux.
“Awalnya saya berpikir boma itu sederhana, tapi setelah saya buat, banyak hal yang harus dipelajari. Misal tangan kanan bawa senjata, kaki kiri yang naik,” katanya.
Selain itu, dirinya juga harus mencaritahu perbedaan style boma Denpasar atau Bebadungan, Gianyar, tahun 1970-an hingga tahun 1940-an.
Sementara itu, untuk aksesoris atau pepayasan patung, idenya ia ambil dari Patung Catur Muka.