Denpasar

Imbas Cuaca Ekstrem Ada Beberapa Bencana di Denpasar, BPBD Sebut Ada Faktor Sampah

Imbas Cuaca Ekstrem Ada Beberapa Bencana di Denpasar, BPBD Juga Sebut Ada Faktor Sampah

Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Harun Ar Rasyid
Tribun Bali/Firizqi
Teks: Pasar Swadaya, Banjar Adat Padangsumbu Klod, Desa Padangsambian Klod, Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali yang juga ikut terendam banjir akibat cuaca ekstrem pada Senin 6 Desember 2021 kemarin. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar tidak hanya menangani bencana banjir.

Disaat bencana banjir melanda, ada juga bencana lainnya diantaranya kebakaran dan pohon tumbang serta tanah longsor.

Dihimpun dari BPBD Kota Denpasar, kebakaran terjadi di Jalan Tegal Dukuh, Penamparan, Padangsambian Kaja, Denpasar Barat.

Sedangkan pohon tumbang terjadi di Jalan Bypass Ngurah Rai, Jalan Raya Sesetan Utara, sebelah barat kantor Gubernur Bali, Jalan Drupadi.

Lalu untuk bencana tanah longsor terjadi di Jalan Tunjung Tutur, Gang Taman Sari 5, Denpasar, Bali.

Dampak cuaca ekstrem ini disebut pihak BPBD Kota Denpasar ada kaitannya dengan fenomena La Nina.

"La Nina ini kan adalah fenomena alam yang keterkaitan, berdampak pada curah hujan semakin tinggi. Nah kebetulan sekali, di bulan Oktober, November dan Desember ini curah hujan memang waktunya.

Plus ditambah ini (La Lina) akan meningkat," ujar Ardy Ganggas selaku Sekretaris BPBD Kota Denpasar, Selasa 7 Desember 2021.

Lebih lanjut, Ardy Ganggas menyebut pihaknya sudah jauh-jauh hari mengingatkan masyarakat tentang cuaca ekstrem.

Dimana imbas dari cuaca tersebut, bisa mengakibatkan bencana banjir dan lain sebagainya, tak terkecuali terkait informasi La Nina.

"Jauh-jauh hari kita sudah sosialisasi, baik lewat media sosial dan media-media yang lain.

Kita melakukan sosialisasi terkait ancaman La Nina. Jadi ini sudah diketahui oleh masyarakat," terangnya.

Sementara itu, mengenai banjir di wilayah Denpasar, Bali tidak hanya disebabkan karena cuaca ekstrem.

Banjir yang terjadi di wilayah Denpasar juga disebabkan karena sampah yang tersumbat di saluran air hingga sungai.

Sehingga, air yang datang dengan volume besar membuat air meluap atau meluber sampai ke ruas jalan.

"Kemarin ini, jadi fakta yang ada di lapangan. Meluapnya air itu di karenakan faktor sampah yang cukup banyak, (sehingga) mengakibatkan air itu tumpah, karena saluran dipenuhi oleh sampah," ungkap Ardy.

Sekretaris BPBD Kota Denpasar itu menambahkan, sampah yang menyumbat di berbagai saluran air dan sungai tidak hanya berasal dari masyarakat di Kota Denpasar.

Ia menyebutkan jika air juga berasal dari wilayah utara Bali, karena itu pihaknya tidak semata-mata menyalahkan warga Kota Denpasar terkait banjir ini.

"Jadi tidak semata-mata hanya sampah di Kota Denpasar, tapi sampah bawaan juga dari utara. Jadi itu penyebabnya,"

"Jadi tidak murni cuman sampah di Kota Denpasar. Kan hujan juga merata, dari seluruh Bali dari tanggal 5 (Minggu) sampai 6 (Senin) pagi itu," tambahnya.

Ardy menyebut jika sampah kiriman juga menjadi faktor lainnya hingga mengakibatkan banjir terjadi di beberapa titik lokasi di wilayah Denpasar.

"Sampah kiriman juga cukup banyak yang melewati saluran-saluran utama maupun saluran-saluran tersier yang ada di Kota Denpasar," pungkas Ardy Ganggas.(*)

Baca juga: Banjir yang Merendam Wilayah Denpasar Kini Mulai Surut, Terhitung Ada 14 Titik Banjir

Baca juga: Kesalahan Perencanaan Awal, Proyek Penataan Pasar Kumbasari Denpasar Molor

Baca juga: Selundupkan 43 Kg Ganja dari Sumatera Menuju Bali, Siswoyo Menerima Diganjar 14 Tahun Penjara

Berita Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved