Berita Bali

Lemahnya Pengawasan hingga Regulasi Jadi Penyebab Tingginya Kasus Korupsi di LPD dan Desa di Bali

dari 50 kasus yang terjadi selama 4 tahun tersebut, sebanyak 11 kasus terjadi di LPD, dan 8 kasus terkait dengan anggaran desa

Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
ilustrasi- Dua tersangka kasus dugaan korupsi di LPD Desa Ped, Nusa Penida, IMS dan IGS menjalani pemeriksaan kedua di Kantor Kejari Klungkung, Senin (6/12/2021). 

Ada dua lembaga yang bisa melakukan audit yakni panureksa LPD yang diketuai Bendesa Adat, dan juga oleh LPLPD.

Selain itu, bisa juga menggunakan lembaga auditor independent di luar dua lembaga tersebut.

“Biasanya setelah masalah muncul baru berjalan proses itu. Kenapa? Karena banyak yang tidak kompeten dan tidak tahu neraca keuangan,” katanya.

Selain itu, ia juga menemukan banyak LPD yang tidak memiliki pararem dan tata kelolanya yang tidak baik.

“Dalam aturan untuk penyaluran kredit maksimal 20 persen dari aset yang dimiliki oleh LPD, namun kenyataannya lebih. Bahkan satu orang bisa memiliki beberapa jenis kredit, seharusnya setelah selesai satu kredit baru boleh nambah,” katanya.

Pihaknya pun meminta agar ada perombakan LPLPD secara total dikarenakan tidak melakukan fungsinya dengan baik. (*)

Artikel lainnya di Berita Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved