Berita Badung
Sampah Kiriman di Pantai Kuta, DLHK Kabupaten Badung Terjunkan Alat Berat untuk Bersihkan
Setelah dilanda banjir karena hujan lebat, kini pesisir pantai di Kabupaten Badung, Bali, banyak terdapat sampah kiriman
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Setelah dilanda banjir karena hujan lebat, kini pesisir pantai di Kabupaten Badung, Bali, banyak terdapat sampah kiriman.
Hal itu membuat sibuk Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) setempat.
Tidak hanya itu kondisi pasang air laut yang masih cukup tinggi, terlebih banjir rob beberapa kali terjadi sehingga penanganan tidak maksimal.
Kendati demikian sampah kiriman sedikit merata, hanya saja volumenya yang berbeda.
Baca juga: Kayu dan Ranting Dominasi Sampah Kiriman di Pantai Kuta Bali
Penanganan sampah air laut pun sudah dilakukan, Selasa 7 Desember 2021, hanya saja saat itu masih menunggu kondisi air laut surut, untuk dapat mengangkut sampah kiriman dari bibir pantai.
Sampai Rabu 8 Desember 2021, masih tetap dilakukan pembersihan.
Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, Putu Suantara mengatakan, air laut yang sering pasang membuat penangangan sampah kiriman belum bisa optimal dilakukan.
"Meski belum maksimal, namun kami memastikan akan terus berupaya mengurai sampah tersebut, yaitu dengan mendahulukan penanganan pada titik-titik memungkinkan," ujarnya.
Dia mengaku melakukan pembersihan secara berpindah-pindah.
Mana titik yang tidak pasang maka itu yang yang ditangani terlebih dulu.
Diakuinya, dari sejumlah titik pantai di kawasan pesisir barat Kabupaten Badung, wilayah Seminyak, Legian, dan Kuta merupakan daerah yang menjadi fokus penanganan.
Sebab pantai di wilayah itu yang paling sering diserbu sampah kiriman, utamanya Pantai Kuta.
"Kalau pantai yang lain yang di Kuta Utara juga ada, namun volumenya tidak begitu banyak. Apalagi sampah juga muncul dari muara-muara sungai setelah hujan lebat kemarin," bebernya.
Dijelaskan, sejumlah alat berat stand by ditempatkan hingga sore hari, bahkan ia juga menerjunkan ratusan tenaga penyapu untuk penanganan sampah kiriman pada pagi hari.
"Sampah kiriman yang diangkut dari bibir pantai, kemudian dibawa ke tempat penampungan sementara atau stop over. Sejauh ini ada 70 ton sampah yang ditempatkan di sana. 40 ton sampah ditempatkan di STO Setra Asem Celagi Kuta dan 30 ton di STO Camplung Tanduk Seminyak," bebernya.
